Sangata (ANTARA News Kaltim) - Ratusan petani dari beberapa kelompok tani di Desa Singa Geweh, Kecamatan Sangata Selatan, Kabupaten Kutai Timur, mengancam akan berunjuk rasa ke kantor camat setempat menuntut perbaikan jalan menuju lokasi pertanian dan sekolah.
"Warna sudah tidak sabar lagi menunggu janji-janji, namun sampai sekarang tidak ada kejelasan, kapan jalan akan diperbaiki," kata Ketua RT 18 Sungai Sirap, Desa Singa Geweh, Kadir, di Sangata, Minggu (7/1).
Menurut dia, setiap usulan yang disampaikan berulang-ulang tidak ada jawaban, sehingga warga merasa tidak ada perhatian, dan memutuskan dalam waktu tidak terlalu lama akan berunjuk rasa dan meminta ketegasan Camat Sangata Selatan, H Hamka, untuk memfasilitasi usulan warga ke pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Kadir mengatakan, panjang jalan rusak yang disulkan petani agar diperbaiki sejauh tiga kilometer, mulai dari simpang tiga masuk kantor Camat Sangata Selatan, sampai ke lokasi kelompok tani dan gedung sekolah SD 002 Filial.
Kadir menambahkan, alasan Camat dan Pemkab sulit merealisasikan perbaikan jalan ke kelompok tani sungai papan dan sungai sirap, karena alasan berada di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK).
Padahal badan jalan sudah ada, namun kondisinya sudah rusak parak, kan bisa saja diperbaiki yang rusak parah itu. "Kalau nanti kami berunjuk rasa dan tetap tidak disetjui, kami semua petani akan mendesak dan menuntut pemkab dan DPRD Kutai Timur agar membubarkan saja Kecamatan Sangata Selatan," katanya.
Dikatakannya, puluhan anggota kelompok tani hanya berjalan kaki saat mengangkut hasil tani, begitu juga anak-anak sekolah harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer, bahkan ada yang jalan kaki 5 kilometer. (*)