Samarinda (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Provinsi Kalimantan Timur menyayangkan adanya tudingan keras yang dialamatkan kepada penyelengara pemilu dengan tuduhan berbuat kecurangan saat melaksanakan Pemilu serentak 2019.
Menurut Ketua KPU Kaltim, Rudiansyah kepada awak media di Samarinda, Jumat, KPU dan Jajarannya telah melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk teknis yang diamanatkan oleh aturan perundang- undangan.
"Kalau memang kami dituduh melakukan kecurangan, tolong dibuktikan, dan semuanya ada prosedur resmi yang bisa ditempuh siapapun orang yang merasa keberatan dengan kinerja KPU," jelasnya.
Ia mengatakan sampai saat ini khususnya di Provinsi Kaltim belum ada satupun laporan kecurangan yang disampaikan kepada Bawaslu.
"Kalaupun ada laporan, bukan terkait penyelenggara, namun kasus caleg yang melakukan pelanggaran pada pemilu kemarin," katanya.
Ia menegaskan dalam pemilu kali ini yang seharusnya menjadi sorotan adalah gugurnya para pejuang demokrasi yang merupakan bagian dari penyelenggara Pemilu.
"Para petugas kami baik KPPS, PPS dan PPK telah bekerja siang- malam, dengan honor tidak seberapa, dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia," imbub Rudi.
Namun, justru dengan kondisi seperti itu masih banyak pihak-yang melakukan penggiringan opini untuk menyerang penyelenggara pemilu secara membabi buta.
"Mohon maaf sebelumnya, orang-orang yang mengaku waras, orang-orang yang mengaku beragama malah memanfaatkan kondisi yang ada, beberapa hari ini malah lebih ramai memfitnah penyelenggaraan pemilu ini dengan isu mereka yang telah meninggal,” bebernya.
Menurut Rudi, penggiringan opini yang sedemikian dasyatnya membuat para petugas KPU yang saat ini masih melaksanakan tahapan penghitungan menjadi risau.
Ia menilai ada upaya tertentu untuk melemahkan pihak penyelenggara pemilu, dan ada juga upaya untuk menggiring opini publik untuk tidak percaya kepada para penyelenggara pemilu serentak tahun ini.