Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Samarinda, Kaltim, Siti Mariam, yang divonis lima tahun tiga bulan penjara, ingin bertemu keluarganya di Bondowoso karena sejak dirinya masuk Lapas hingga kini keluarganya belum mengetahui.
"Terakhir kali saya menelepon keluarga saya sekitar dua tahun lalu, namun semenjak saya ditangkap polisi karena mengonsumsi sabu-sabu dan menjalani hukuman di Lapas Samarinda, saya tidak pernah melakukan kontak dengan keluarga saya," kata Siti Mariam (29) di Lapas Samarinda, Jumat.
Dia mengaku keluarganya yang berada di Desa Tal, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, hingga kini tidak mengetahui kalau dirinya berada di Lapas Samarinda.
Siti yang berstatus janda beranak dua itu meminta ibunya yang bernama Sumiyani, saudaranya yang bernama Icuk, atau jika ada keluarga maupun temannya di Bondowoso yang membaca berita ini, agar menghubungi dia ke nomor 082159760867.
Dia ingin keberadaannya di Lapas Samarinda diketahui oleh keluarga, tujuannya adalah agar keluarga yang di Bondowoso mengetahui bahwa dia masih dalam keadaan sehat.
Ketika ditanya tentang pernah atau tidaknya berusaha mengirimkan surat ke orangtuanya, dia mengaku memiliki kendala, yakni tidak ada teman yang dimintai tolong untuk mengirimkan surat ke Kantor Pos.
Bahkan keluarga di Samarinda juga tidak ada. Nomor telepon atau HP keluraga maupun teman dekatnya di Bondowoso juga tidak diketahuinya.
Menurutnya, dia dijatuhi vonis oleh hakim selama 5,3 tahun atas kasus penggunaan Narkoba. Sedangkan saat ini dia sudah menjalani masa tahanan selama satu setengah tahun.
Sementara itu, ia menuturkan, awal keberadaannya di Samarinda adalah pada 2008 ketika diajak kenalannya untuk bekerja di sebuah rumah makan di Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, namun setelah sampai di lokasi itu, ternyata janji kenalannya itu bohong.
Dia justru dipaksa bekerja di dunia prostitusi. Dari pekerjaan yang tidak diinginkan itu, dia mengaku stres dan akhirnya mengonsumsi sabu-sabu.
"Namun semua kisah hidup ini saya ambil hikmahnya. Saya berencana setelah keluar dari Lapas ini akan membuka usaha rumah makan. Saya juga minta maaf kepada orang tua saya atas perbuatan yang saya lakukan selama ini," ujar Mariam mengakhiri. (*)
Napi Samarinda Ingin Bertemu Keluarga Dari Bondowoso
Jumat, 6 Januari 2012 17:30 WIB