Samarinda (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur , Eli Kusnaeli mengatakan pemerintah dapat memanfaatkan Data Profil (Parameter dan Proyeksi) Program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) sebagai masukan dalam mengambil kebijakan.
"Pertemuan dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kabupaten/kota dalam rangka pemanfaatan data profil (parameter dan proyeksi) sebagai input kebijakan dan strategi dalam perencanaan pembangunan di daerah," katanya di Samarinda, Kamis
Menurutnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, jumlah penduduk Kaltim pada 2012 sebanyak 3.250,125 jiwa. Kemudian pada tahun 2018 meningkat menjadi 3.573,675 jiwa. Jadi rata-rata setiap tahun terjadi penambahan penduduk sekitar 53,945 jiwa.
"Jadi selama enam tahun terakhir laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kaltim 2,24 persen pertahun,"katanya.
Lanjut Eli, upaya penurunanan LPP telah berhasil dilakukan, namun jumlah penduduk terus bertambah setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah penduduk tersebut perlu mendapat perhatian para pemangku kebijakan, sebab jumlah penduduk yang tinggi meningkat pula pemenuhan kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan,papan dan energi.
Ia berharap melalui kegiatan pemanfatan data kependudukan (parameter dan proyeksi) sebagai input perumusan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Plt Direktur Perencanaan Kependudukan BKKBN–RI, Jimmy Rachman berharap data profil (parameter dan proyeksi) hendaknya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam merencanakan dan penyusunan RPJMD,.
"Kita menginginkan penduduk tumbuh seimbang, pembangunan merata tidak hanya infrastruktur , tetapi juga membangun manusia atau penduduk dengan meningkatkan SDM,"katanya.
Jimmy Rachman menambahkan terkait data kependudukan atau parameter-proyeksi program KKBPK , BKKBN telah mempersiapkan data-data tersebut yang bisa dipergunakan pemerintah dalam mengambil kebijakan atau keputusan.