Miau Baru, Sangatta (ANTARA) - Ketekunan dan kerja keras Yavet Girik selama kurang lebih 20 tahun menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang bertugas di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berbuah manis.
Tak tanggung-tanggung, Yavet langsung menerima penghargaan sebagai PPL terbaik mewakili Kalimantan Timur (Kaltim) ke tingkat nasional bersama dengan PPL terbaik diseluruh Indonesia . Rabu (10/4) diundang ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Penyerahan penghargaan dilangsungkan di Makassar.
Yavet diniai telah berhasil mengubah paradigma masyarakat lokal (Dayak Kayan) yang ada di Desa Miau Baru, yang dulu tidak begitu mengenal pola bercocok tanam padi sawah, malah berladang pindah tempat, menjadi para petani sawah yang menanam padi.
Hal tersebut, dilakukan melalui program upaya khusus (UPSUS) Pemerintah Pusat 2015 yang memudahkan masyarakat untuk melakukan percetakan sawah.
Sehingga tidak bergantung lagi pada metode pertanian ladang. Adapun pola-pola yang diterapkan selama ini, sambung Yavet, yakni, melakukan pertemuan rutin bulanan dikantor PPL, rapat rutin dengan di kelompok tani. Kemudian kunjungan perorangan didatangi petani ditempat usaha.
Selanjutnya, membuat demplot tentang teknologi pertanian khususnya bidang padi sawah, demonstrasi farming 2015, khusus tani, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).
"Puji Tuhan, saya sangat bangga dan berterima kasih kepada Bupati Kutai Timur, Pemkab Kutim, dalam hal ini Dinas Pertanian, atas bimbingan dan program kerjanya selama ini. Serta terima kasih juga kepada Perhiptani dan UPT PPL Kongbeng atas kerja sama yang baik selama ini. Sehingga saya bisa mewakili Kaltim ke tingkat Nasional," ucap Yavet, didampingi Kepala UPT PPL Kongbeng Arbani dan Ketua Gabungan Kelompok Tani Abadi Jaya Itit Ajang, saat ditemui di persawahan Kelompok Tani Abadi Jaya belum lama.
Dia mengakui, sejak beberapa tahun terakhir, produksi padi sawah di desa tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan. Untuk tahun ini dari 850 Hektare sawah, per hektarenya menghasilkan 4,2 ton gabah padi.
Selain mengubah cara tanam masyarakat adat lokal, Yavet juga membina 68 kelompok Tani (Poktan) yang ada di Miau Baru. Terdiri dari 10 Kelompok bergerak dibidang padi sawah dan 58 bergerak dibidang kelapa sawit.
Jumlah itu ternyata melampaui target dari Kementerian. Yaitu maksimal satu PPL dapat membina 16 Kelompok Tani. Disamping itu, saat ini Yavet juga tengah menggalakkan masyarakat adat untuk memanfaatkan lahan rawa menjadi lahan pertanian.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Abadi Jaya, Desa Miau Baru, Itit Ajang mengucap terima kasih kepada Pemerintah, khususnya Dinas Pertanian yang telah menugaskan PPL sebagai pendamping atau mitra kerja para petani.
"Dulunya kita masyarakat tani Dayak yang dulu tidak mengenal sawah, dengan kerja keras PPL yang selalu aktif turun ke lapangan untuk membina para petani, sehingga mereka (petani) itu mau beralih ke padi sawah dan hasilnya dapat kita rasakan sekarang ini," tutur Itit. (hms15)
Yavet Terima Penghargaan Kementan, Wakili Kaltim Sebagai PPL Terbaik
Rabu, 10 April 2019 19:06 WIB
Puji Tuhan, saya sangat bangga dan berterima kasih kepada Bupati Kutai Timur, Pemkab Kutim, dalam hal ini Dinas Pertanian, atas bimbingan dan program kerjanya selama ini,