Balikpapan, (Antaranews Kaltim) – Padamnya listrik di sebagian Samarinda, terutama di kawasan Sambutan, dan di Muara Badak, Bontang, dan Sangatta, ternyata diakibatkan sambaran petir.
Pada Minggu sore cuaca Samarinda memang sedang gerimis. Dalam laporan berbagai situs cuaca disebutkan gerimis berpetir, dengan ikon awan hitam, tetes hujan, dan petir.
“Karena sambaran petir itu, pada pukul 15.38 Wita, transmisi 150.000 volt jalur Gardu Induk Sambutan-Bukuan kehilangan daya di sisi pelanggan, atau sederhananya listrik padam,” jelas Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UIW Kaltimra) Zulkarnain, Minggu malam.
Muara Badak, Bontang, dan Sangatta yang berada di utara Samarinda turut terdampak sebab berada dalam sistem interkoneksi Sistem Mahakam, di mana Gardu Induk Sambutan-Bukuan adalah untuk mengatur distribusi listrik ke utara.
Sebab itu, menurut Zulkarnain, langkah pertama PLN untuk menormalkan sistem adalah mengaktifkan kembali sistem distribusi dari Bontang sambil tim lapangan menelusuri jaringan untuk mencari titik utama kerusakan pada transmisi untuk segera diperbaiki.
Pada pukul 16.04 Wita listrik dari Bontang sudah masuk sistem, dan pada pukul 17.49 pasokan listrik di daerah-daerah terdampak sudah kembali normal.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini,” kata Zulkarnain.
Di Kalimantan Timur saat ini PLN mengembangkan alur distribusi yang disebut Sistem Mahakam, dengan pelanggan terutama berada di Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan kemudian Bontang, dan Sangatta. Puluhan pembangkit yang berada di kota-kota itu menjadi penyokong Sistem Mahakam, yang saat ini tercatat memiliki daya maksimal 560 Mega Watt (MW) dan beban puncak 380 MW.