Penajam (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan melakukan identifikasi kelangkaan elpiji tabung ukuran tiga kilogram yang terjadi di wilayah setempat beberapa pekan terakhir.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Ahmad Usman saat ditemui di Penajam, Rabu, mengatakan, akan memanggil dinas terkait, termasuk agen dan pangkalan penjualan elpiji.
"Kami akan meminta keterangan dari dinas terkait serta agen dan pangkalan menyangkut terjadinya kelangkaan elpiji 3 kilogram di pasaran," ujarnya.
"Ada pemicu terjadinya kelangkaan elpiji bersubsidi itu di pasaran, jadi harus dilakukan identifikasi," kata Ahmad Usman.
Ia memastikan tidak ada pengurangan kuota elpiji tabung ukuran tiga kilogram untuk Kabupaten Penajam Paser Utara dari PT Pertamina (Persero).
"Jadi seharusnya persediaan elpiji bersubsidi di wilayah Penajam Paser Utara tetap stabil dan normal," jelas Ahmad Usman.
Namun, fakta di lapangan beberapa pekan terakhir elpiji tiga kilogram atau yang dikenal dangan tabung gas melon seakan mengilang dari pasaran.
Bahkan, di sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser utara harga tabung gas melon harganya melambung cukup tinggi, mencapai Rp40.000 per tabung.
Sementara HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berdasarkan wilayah pendistribusian yakni, Rp18.000. Rp19.000 dan Rp22.000 per tabung.
Kelangkaan elpiji bersubsidi di wilayah Penajam Paser Utara yang terjadi beberapa pekan terakhir tersebut disinyalir karena terjadi pergeseran jatah dan distribusi.
"Kami menduga ada upaya pergeseran jatah tabung gas melon itu dari satu kecamatan ke kacamatan lainnya sehingga berdampak pada kelangkaan di pasaran," tambah Ahmad Usman. (*)
Penajam identifikasi kelangkaan elpiji tabung tiga kilogram
Rabu, 21 November 2018 20:52 WIB