Samarinda (Antaranews Kaltim) - Wakil Ketua Komisi X DPR mengatakan bahwa pengembangan sektor kepariwisatan di Kalimantan Timur seperti wisata bahari, ekowisata, dan wisata budaya memerlukan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah.
"Sesungguhnya Kaltim memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata karena memiliki pantai, banyak pulau, banyak sungai, adat dan budayanya beragam. Semua ini merupakan karunia dahsyat dan berprospek cerah," ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu.
Politikus perempuan asal daerah pemilihan (dapil) Provinsi Kaltim-Kaltara ini menyampaikan optimismenya terhadap perkembangan sektor pariwisata di Kaltim dalam jangka panjang, meskipun saat ini ia menyayangkan Kaltim masih mengandalkan sektor lain yang padat modal namun sedikit menyerap tenaga kerja.
Dalam menggali dan mengembangkan tiap potensi wisata, lanjutnya, harus disadari bahwa tidak bisa dikerjakan sendiri karena kepariwisataan memang tidak bisa berdiri sendiri sehingga banyak pemangku kepentingan lain yang wajib terlibat mulai masyarakat, swasta, lembaga, pemerintah daerah hingga pusat.
Dalam membangun komunikasi untuk mewujudkan sinergitas membangun pariwisata lebih yang baik, bahkan untuk menciptakan unggulan wisata, lanjut politisi Partai Golkar ini, memang tidak mudah karena terkadang pemerintah pusat dianggap kurang merespon kepentingan daerah.
"Kurangnya respon dari pusat ini terjadi karena antarpemangku kepentingan pariwisata di daerah seringkali terjadi miskomunikasi sehingga kuncinya adalah semua harus bergandengan tangan, bersinergi, dan satu suara, kemudian didukung kebijakan dan berbagai kegiatan yang pro pariwisata," ucapnya.
Sehari sebelumnya, saat menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis Peningkatan Tata Kelola Destinasi Ekowisata, di Samarinda, Hetifah mengatakan bahwa setiap pemangku kepentingan harus kreatif dalam menggali dan memanfaatkan sektor pariwisata menjadi sektor unggulan.
Ia mengatakan bahwa Kaltim sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam juga memiliki potensi tersendiri dalam ekowisata sehingga kegiatan kepariwisataan yang berwawasan lingkungan ini harus diselaraskan dengan mengutamakan aspek konservasi alam.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Syafrudin Pernyata, menyampaikan bahwa dalam promosi pariwisata harus dihindari memberi harapan palsu, karena promosi yang berlebihan namun tidak sesuai dengan fakta lapangan justru akan mengecewakan pengunjung, sehingga ini akan berdampak negatif dalam jangka panjang.
"Kita harus punya daya saing sehingga jangan sampai memberikan harapan palsu dalam berpromosi. Promosi yang paling baik adalah dari produk itu sendiri, sedangkan promosi paling dahsyat adalah dari pengunjung karena dari pengunjung satu akan bercerita ke banyak orang," tutur Pernyata. (*)
Pengembangan Pariwisata Kaltim perlu sinergitas pusat-daerah
Rabu, 8 Agustus 2018 10:53 WIB