Samarinda (Antaranews Kaltim) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur mendorong pemerintah daerah setempat beralih dari perekonomian tidak terbarukan ke lapangan usaha yang dapat diperbarui, sehingga tidak selalu bergantung pada sektor tambang dan penggalian.
"Sejak beberapa tahun lalu hingga sekarang, ekonomi Kaltim masih ditopang pertambangan dan penggalian. Kemudian pada semesteri I-2018 pertambangan dan penggalian mendominasi 46,33 persen terhadap struktur perekonomian Kaltim," ujar Kepala BI KPw Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Jumat.
Mengingat masih tingginya andil pertambangan dan penggalian terhadap pembentukam ekonomi di Kaltim, Nur meminta pemerintah setempat serius menjalankan program peningkatan untuk mendongkrak sektor lain yang terbarukan.
Lapangan usaha yang dinilai paling cepat menggantikan posisi pertambangan dan penggalian adalah industri pengolahan, karena lapangan usaha ini memberikan andil sebesar 18,81 persen atau senilai Rp29,22 triliun dari total PDRB Kaltim Rp155,4 triliun pada triwulan I-2018.
"Meski disadari bahwa industri pengolahan ini di dalamnya juga ada pengolahan migas, namun sektor ini merupakan yang tercepat naik karena posisinya sudah tinggi, sehingga produk Kaltim yang sebelumnya dijual mentah, harus diolah dulu untuk menaikkan pendapatan," katanya.
Ia menuturkan bahwa saat ini Pemprov Kaltim sudah melakukan upaya untuk menggali dan menggenjot kinerja agar bisa beralih ke sektor yang dapat diperbarui, namun upaya itu belum fokus karena berbagai alasan, terutama masalah keuangan.
"Kalau dibilang pemprov tidak ada upaya, saya kira tidak begitu. Upaya ke arah sana sudah ada, tapi kalau dibilang upaya itu belum optimal, memang iya. Untuk mengubah ketergantungan dari sektor yang tidak terbarukan adalah harus fokus," ucap Nur.
Apabila bisa fokus, katanya, maka program tersebut diyakini bisa terwujud. Misalnya, lapangan usaha pertanian dalam arti luas yang saat ini memberikan andil delapan persen atau senilai Rp12,43 triliun, ia optimistis hal ini bisa jauh meningkat karena potensinya besar.
"Lapangan usaha apapun yang akan dijadikan model menggantikan pertambangan dan penggalian, intinya harus fokus. Misalnya pertanian, maka harus serius mulai dari sawah, irigasi, bibit unggul, hingga pemeliharaannya. Keseriusan ini juga harus didukung anggaran. Jika fokus, saya yakin bisa berhasil," tuturnya.(*)
BI dorong Kaltim beralih ke ekonomi terbarukan
Jumat, 11 Mei 2018 21:17 WIB