Bontang (ANTARA News Kaltim)- Daftar tunggu pasang sambungan baru (PSR) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bontang, akan segera dilayani, menyusul diresmikan pabrik pengolahan air minum berlokasi di Kanaan, Kecamatan Bontang Barat.
"Kami targetkan bulan depan, pabrik pengolahan air minum untuk sektor Kecamatan Bontang Barat akan diresmikan dan jika terpaksa paling lambat akhir tahun," kata Direktur PDAM Bontang, Adief Mulyadi, di Bontang, Selasa.
Pelanggan PDAM Bontang saat ini mencapai 12.000 kepala keluarga (KK), dengan rincian Kecamatan Bontang Utara 3.500 pelanggan, Bontang Selatan 6.000 pelanggan dan Bontang Barat 2.500 pelanggan.
"Dengan dioperasikan pabrik pengolahan pada sumur bor Kanaan atau sektor Kecamatan Bontang Barat maka 2.500 pelanggan yang semula berasal dari pabrik pengolahan induk PDAM sektor Kecamatan Bontang Utara bisa diproyeksikan untuk melayani daftar tunggu calon PSR PDAM," terang Adief.
Adief menambahkan, untuk sektor selatan sendiri, masyarakat tidak perlu khawatir karena di sana sudah ada sumur bor tinggal melengkapi dengan pabrik pengolahan air.
"Sebenarnya bisa saja sektor selatan diresmikan tahun ini, tetapi karena pengangkatan saya sebagai direktur agak lambat sehingga tidak sempat menyusun pengajuan anggaran perubahan tahun ini, tetapi akan dianggarkan tahun 2012," ujar Adief Mulyadi.
Dia jelaskan langkah-langkah peresmian pabrik pengolahan atau proses air sektor Bontang Barat, dijadwalkan pekan depan.
Persiapan itu membutuhkan waktu agak lama sekitar semingguan. Dalam proses itu sebenarnya merupakan kelanjutan tes pengolahan air tetapi lebih lengkap, lalu distribusi," ungkap Adief Mulyadi.
Adief Mulyadi sendiri baru sekitar dua bulan dilantik sebagai direktur PDAM Kota Bontang, dengan konsentrasi jangka pendek pembenahan internal organisasi dan peningkatan produksi debit air.
"Ketika target produksi sudah tercapai dan ada kemajuan pola mengalirnya air, semakin meningkat akan dilanjutkan dengan berbagai program terobosan lainnya untuk optimalisasi pelayanan air minum bagi masyarakat," ujar Adief Mulyadi.(*)