Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bupati Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, meminta Tim Pengendali Gerakan Pembangunan Masyarakat (Gerbangmas), serius berjuang bersama Pemkab dan masyarakat membangun dan memajukan kawasan perbatasan yang menjadi beranda depan negara.
"Sebagai daerah otonomi baru, Mahakam Ulu dihadapkan pada keterbatasan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, listrik, air bersih, komunikasi, sarana dan prasarana pertanian, serta persoalan lain," ujar Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh di Samarinda, Sabtu.
Terkait dengan itu, maka diharapkan kehadiran Tim Pengendali Gerbangmas yang segera membantu percepatan pembangunan di daerahnya, benar-benar bisa bekerja maksimal agar berbagai ketertinggalan yang hingga kini masih mendera dapat terselesaikan dalam beberapa tahun mendatang.
Malam sebelumnya, ketika mengadakan pertemuan dengan Tim Pengendali Gerbangmas pimpinan Dr Aji Sofyan Effendi, SE, M.Si, pakar ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda, bupati minta tim ini mampu mempercepat terwujudnya pelayanan infrastruktur dasar dan segala ketertinggalan lainnya.
Masalah lain yang terjadi di daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat ini seperti biaya hidup masyarakat yang tinggi karena barang kebutuhan utama didatangkan dari luar daerah, sehingga tim pengendali harus mampu mengatasi beragam persoalan yang ada.
Dari Mahulu, pihak yang hadir dalam pertemuan dengan tim pengendali selain bupati adalah Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan, Ketua Kimisi III DPRD Mahulu Weny, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Mahulu S Lawing Nilas, dan sejumlah kabid serta kasi DMPK Mahulu.
Dalam kesempatan itu, Ulan, panggilan akrab Ketua DPRD Mahulu, meminta Tim Pengendali Gerbangmas bekerja maksimal dan terus berinovasi guna membangun sekaligus memajukan Mahulu, karena disadari sebagai daerah otonomi baru masih banyak hal yang mesti disejajarkan dengan daerah lain.
Apalagi berdasarkan data yang tercatat di pemerintah pusat, hingga saat ini jumlah 50 kampung yang tersebar di 5 kecamatan di Mahulu, baru ada 4 kampung dengan status berkembang, 18 kampung berstatus tertinggal, dan selebihnya yang sebanyak 28 kampung masih sangat tertingal.
"Tentu kami berharap besar kepada tim pengendali membantu Mahulu dan kampung-kampung untuk menciptakan program unggulan dan berdaya saing, agar kampung yang masih tertinggal bisa berkembang dan seterusnya, sehingga secara perlahan statustnya menjadi maju, bahkan mandiri," tuturnya.
Senada dengan Ulan, Weny juga minta tim pengendali bisa bekerja sama dengan Pemkab Mahulu, terutama DPMK, termasuk harus bekerjasama dengan masyarakat kampung dan petinggi kampung sehingga terjadi singkronitas pembangunan mulai tingkat bawah hingga atas.
"Harga kebutuhan pokok di Mahulu masih terlalu tinggi seperti ikan, ayam potong, sayur, cabai, beras, dan kebutuhan lain. Ini terjadi karena bahan pangan pokok masih didatangkan dari luar, padahal lahan kita luas dan banyak tidak termanfaatkan. Inilah tugas tim pengendali untuk mengatasinya," ucap Weny. (*)
Bupati Minta Pengendali Gerbangmas Majukan Mahakam Ulu
Sabtu, 28 Oktober 2017 20:45 WIB