Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Federasi Hoki Indonesia Kalimantan Timur bertekad bisa mempertahankan medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2020, seiring catatan prestasi pada PON 2016 di Jawa Barat.
"Pada PON 2016, cabang olahraga hoki menyumbang satu medali emas dan satu perunggu pada nomor `outdoor` (luar ruangan) putra-putri. Sedangkan untuk hoki `indoor` (dalam ruangan) belum dapat memberikan apa yang kita harapkan. Ini akan jadi tantangan kami ke depan," kata Ketua Pengprov FHI Kaltim Najamuddin di Samarinda, Minggu.
Najamuddin terpilih kembali secara aklamasi memimpin Pengprov FHI Kaltim periode 2017-2022 pada musyawarah provinsi di Samarinda, Sabtu (14/10).
Musprov dihadiri pengurus FHI dari tujuh kabupaten/kota yakni Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Bontang, Berau, dan Penajam Paser Utara.
"Saya akan berusaha menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin. Periode sebelumnya FHI Kaltim telah membuktikan peningkatan prestasi yang cukup bagus dengan raihan medali emas PON 2016," ujarnya.
Tidak hanya itu, kualitas dan kuantitas atlet Hoki Kaltim juga meningkat dari tahun ke tahun, yang dibuktikan dengan jumlah atlet Kaltim yang memperkuat tim nasional.
Pada SEA Games 2013, ada tiga atlet Kaltim yang masuk timnas, kemudian pada SEA Games 2015 bertambah menjadi lima atlet, dan SEA Games 2017 di Malaysia terdapat sembilan atlet "Benua Etam" yang dipercayakan bergabung timnas.
"Dengan kerja keras dan semangat yang tinggi serta kebersamaan diharapkan kepengurusan yang baru ini mampu untuk memberikan yang terbaik. Kami optimistis mampu mempertahankan prestasi yang ada, bahkan lebih kami tingkatkan lagi," ujar Najamuddin.
Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya saat menghadiri musprov merasa yakin cabang olahraga hoki akan semakin berkembang di bawah kepemimpinan Najamuddin.
Zuhdi tahu betul semangat dan potensi atlet hoki Kaltim sejak pertama kali bertanding pada PON 2008. Saat itu, hoki belum memiliki lapangan jelang PON, bahkan beberapa bulan sebelum mulai, lapangan baru bisa dipakai.
Namun, saat itu atlet tetap semangat berlatih meski tak memiliki lapangan. Atlet Hoki juga pernah menumpang latihan di halaman kantor KONI Kaltim, selanjutnya pindah ke dekat sarana latihan panahan di tepian Sungai Mahakam.
Kendati demikian, para atlet mampu menunjukkan keseriusan dan semangat mau bertarung di PON.
"Tidak punya lapangan bukan berarti tidak latihan. Saya hanya lihat dan memberi semangat, ternyata semangat atlet dan pengurus itu membuahkan hasil. Waktu PON 2008 yang mendapatkan emas tim putra outdoor. Waktu singkat tidak sampai tahunan mempersiapkan itu dengan alat yang sederhana. Sekarang sudah punya lapangan dan saya percaya prestasi hoki akan meningkat," ucap Zuhdi.(*)