Samarinda (ANTARA Kaltim) - KONI Provinsi Kalimantan Timur sedang menyusun rencana pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional Remaja ke-2 yang kemungkinan akan dilaksanakan di provinsi setempat pada 2018.
Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya kepada wartawan di Samarinda, Jumat, menegaskan, KONI Pusat telah mengirimkan surat resmi kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk menanyakan kesiapan Kaltim menggelar ajang olahraga nasional tersebut.
"Komunikasi lisan KONI Pusat dengan Pak Gubernur terkait penunjukan tuan rumah PON Remaja tersebut telah terjalin pada saat Musorprov KONI Kaltim pada Mei 2017 lalu, dan baru-baru KONI Pusat telah mengirimkan surat resmi kepada Gubernur Kaltim. Kami akan menyusun agenda PON Remaja tersebut sesuai perintah Gubernur, sebelum menjawab surat KONI Pusat," kata Zuhdi.
Menurut Zuhdi, poin pertama yang akan menjadi pembahasan dan kajian adalah mengenai jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada PON Remaja.
Sebagai tuan rumah, lanjut Zuhdi, KONI Kaltim menginginkan cabang olahraga unggulan seperti gulat, taekwondo, kempo, dan catur wajib dipertandingkan, sehingga memungkinkan atlet Kaltim bisa berprestasi emas.
"Pada PON Remaja ke-1 di Jawa Timur tahun 2014, ada 15 cabang olahraga yang dipertandingkan, tapi tidak ada cabang unggulan Kaltim yang masuk. Bagaimanapun kami harus mengupayakan penambahan cabang olahraga apabila PON Remaja dihelat di Kaltim," katanya.
Selain cabang olahraga, hal lain yang perlu dipersiapkan adalah ketersediaan sarana, prasarana dan tempat pertandingan.
Zuhdi optimistis sejumlah sarana dan tempat pertandingan yang pernah digunakan untuk perhelatan PON XVII tahun 2008 masih bisa digunakan, karena sarana olahraga tersebut memang berskala internasional.
"Mungkin ada sarana yang perlu perbaikan sedikit, saya rasa masih wajar dan tidak membutuhkan pendanaan besar," jelasnya.
Tak kalah pentingnya, lanjut Zuhdi, mengenai dana yang dibutuhkan untuk menggelar PON Remaja.
Secara tersirat, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berupaya memaksimalkan peran pihak ketiga, yakni perusahaan besar yang ada di Kaltim untuk menopang dalam hal pendanaan.
"Biaya yang diperlukan tentunya akan kita hitung, karena selain dana bantuan APBN dan APBD kaltim, kita juga akan memaksimalkan peran swasta," jelasnya.
Selain berbagai sisi penting tersebut, Zuhdi tidak akan melupakan kajian mengenai sejumlah agenda besar di Kaltim pada 2018, yakni Pekan Olahraga Provinsi ke-6 di Kabupaten Kutai Timur dan Pemilihan Gubernur Kaltim, agar tidak berbenturan dengan agenda PON Remaja. (*)
KONI Kaltim Rumuskan Rencana Gelar PON Remaja
Jumat, 9 Juni 2017 22:38 WIB