Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Tim Medis komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah SungaiKarang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda, Kalimantan Timur, mengaku sulitmenghilangkan budaya masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan kesungai.
"Memang sulit, bahkan teramat sulit karenahal ini sudah menjadi budaya sejak lama dan turun temurun sehingga dianggap halbiasa. Tapi sesulit apapun, pasti bisa diubah secara perlahan," kata dr. BahrulHuda saat berwisata dan turut membersihkan SKM di Samarinda, Minggu.
Dokter muda yang sehari-hari bekerja diPuskesman Harapan Baru Samarinda ini mengaku salut dengan Misman, KetuaGMSS-SKM yang setiap hari memungut sampah, bahkan mencabut atau memotong patokbekas rumah warga di bantara SKM.
Hal yang membuat ia lebih salut karenaMisman bukan hanya membersihkan SKM, tetapi mampu mengajak warga lain, bahkanbeberapa komunitas yang bidang konsentrasinya bukan pada lingkungan pun, sekarangsudah sering membantu membersihkan sungai.
"Saya tahu membersihkan sampah di SKM ini sulit.Saya menilai sulitnya sama dengan sesulit membersihkan Samarinda dari praktikkesehatan ilegal, makanya saya tegerak membantu GMSS-SKM turut membersihkansungai," kata Bahrul.
Ia menyadari bahwa dengan hadirnya diaturut membersihkan sungai baik dari sampah, tunggul, maupun batu di dasarnya,tidak lantas membuat sungai langsung bersih, tetapi paling tidak sudahberkurang satu orang yang tidak membuang sampah ke sungai.
Menurutnya, kehadiran GMSS-SKM yangkonsentrasi pada sungai sangat penting, karena komunitas mandiri ini secaraperlahan mampu mengubah cara pandang warga yang tadinya tidak peduli terhadapSKM, kini secara perlahan sudah memperhatikan SKM.
"Memang benar kata Pak Misman, jika tidakkita mulai dari sekarang, maka sampai 300 tahun ke depan pun SKM tidak bisabersih. Dari adanya gerakan ini, saya berharap tidak sampai 300 tahun SKM bisabebas dari sampah," kata Tim Medis GMSS-SKM ini.
Sebagai dokter, ia mengajak masyarakathidup bersih yang dimulai dari lingkungan sendiri. Salah satu cara yang bisadilakukan adalah mendukung program pemerintah mewujudkan Samarinda Hijau,Bersih, dan Sehat (HBS), jadi mulai sekarang diharap warga tidak membuang sampahke sungai. (*)