Penajam (ANTARA Kaltim) - Potensi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga kini belum bisa dioptimalkan karena terkendala sarana dan prasarana irigasi untuk pengairan ribuan hektare lahan persawahan.
"Sejak Kabupaten Penajam Paser Utara terbentuk, sampai sekarang belum ada pembangunan sarana prasarana irigasi atau bendungan untuk pengairan lahan persawahan," kata anggota Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Suyadi di Penajam, Rabu.
Seharusnya, menurut Suyadi, pemerintah daerah segera membangun sarana irigasi untuk mengatasi masalah ketersediaan sumber air baku tersebut.
Sebagai salah satu daerah yang ditetapkan sebagai sentra pertanian di Kaltim, Kabupaten Penajam Paser Utara ditargetkan mampu menjadi lumbung padi, tetapi minimnya pengairan membuat petani setempat sering mengalami gagal panen.
Sebagian besar lahan persawahan di Penajam Paser Utara bersifat tadah hujan atau mengandalkan pengairan dari curah hujan, sehingga setahun hanya bisa dipanen maksimal dua kali.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat kunjungan kerja ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Senin (1/8), menjanjikan bantuan pompa air untuk para petani setempat.
"Janji adanya bentuan pompa air itu memberikan harapan besar bagi para petani untuk dapat memenuhi kebutuhan pengairan lahan persawahan," katanya.
Kekurangan sumber air untuk irigasi tersebut mengakibatkan sebagian petani mengalami gagal panen.
"Dengan masa tanam tiga kali dalam setahun, tapi para petani hanya dapat melakukan panen hanya sekali," ujar politikus dari Partai Gerindra tersebut.
Pembangunan bendungan Sungai Talake yang ditargetkan mampu membantu pasokan air untuk pengairan lahan persawahan hingga saat ini belum bisa dilaksanakan.
Sementara pompa air yang ada saat ini juga belum mampu membantu mengairi seluruh lahan pertanian, sehingga bantuan dari Kementerian Pertanian menjadi langkah awal untuk meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara Bambang Marjuki mengatakan target tanam padi secara serentak pada musim tanam kedua tahun 2016 mencapai 5.954 hektare.
"Musim gadu atau musim tanam kedua tahun ini, kami targetkan lahan yang tertanami padi seluas 5.954 hektare," katanya.
Namun, hingga pertengahan Juli lalu tanam padi yang dilakukan petani baru mencapai 50 persen atau sekitar 2.086 hektare, karena belum turunnya hujan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. (*)
Optimalisasi Pertanian di Penajam Terkendala Irigasi
Rabu, 3 Agustus 2016 21:49 WIB