Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyatakan sangat prihatin karena daerah yang dipimpinnya kini menempati peringkat ketiga secara nasional dalam kasus penyalahgunaan narkotika.
"Provinsi Kalimantan Timur saat ini peringkat ketiga terkait penyalahgunaan narkotika setelah Provinsi DKI Jakarta dan Riau. Tentu, kondisi ini membuat kita semua prihatin, sehingga perlu ada komitmen semua pihak untuk memberantas narkoba," ujar Awang Faroek saat memberikan sambutan pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Islamic Center Samarinda, Rabu.
Pelaksanaan shalat Idul Fitri di Islamic Center dihadiri ribuan umat Islam, tidak hanya warga Kota Samarinda, tetapi juga jamaah dari berbagai pelosok di wilayah Kutai Kartanegara.
Sejak pagi selepas subuh, ribuan warga terlihat sudah berbondong-bondong memadati Islamic Center Samarinda.
Selain ribuah warga dari Kota Samairnda dan Kutai Kartanegara, pelaksanaan shalat Idul Fitri di Islamic Center juga dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal, Ketua DPRD HM Syahrun, unsur Forpimda serta para kepala SKPD.
Awang Faroek mengatakan Idul Fitri merupakan momentum untuk menyucikan diri dan kembali menjadi fitrah sebagai manusia yang bertaqwa dan beriman kepada Allah.
"Di momen Idul Fitri ini, saya mengajak seluruh masyarakat untuk mengaplikasikan nilai-nilai ibadah puasa yang kita jalankan selama sebulan penuh," tuturnya.
"Idul Fitri mengandung makna sebagai hari kemenangan setelah satu bulan kita menahan dan melawan hawa nafsu, sehingga pada kesempatan ini saya mengajak kita semua senantiasi menjaga perilaku dan sikap sebagai umat yang beriman dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang agama dan negara, termasuk narkoba," tambah Gubernur.
Pada kesempatan itu, Awang Faroek juga menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menekan angka kemiskinan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di Kaltim pada Maret 2015 turun menjadi 6,2 persen dari sebelumnya 6,9 persen pada 2014.
Ia menyatakan angka kemiskinan tersebut terbesar berada di wilayah perdesaan yaag mencapai 129.000 jiwa atau sekitar 9,96 persen, sementara di perkotaan hanya sekitar 86.000 jiwa atau 4,6 persen.
"Angka penduduk miskin di Kaltim masih dibawah angka rata-rata nasional dan pemerintah terus berkomitmen untuk menekan angka kemiskinan tersebut melalui berbagai program yang telah dilaksanakan. Pada kesempatan ini juga saya mengajak seluruh masyarakat untuk bahu-membahu mengangkat kesejahteraan warga yang hidup di bawah garis kemiskinan," katanya.
"Melalui zakat, sedekah dan infaq dari kita semua, angka kemiskinan itu dapat ditekan," ujar Awang Faroek.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, kepolisian/TN serta seluruh masyarakt sehingga pelaksanaan ibadah puasa hingga Idul Fitri di Kaltim berlangsung aman dan tertib.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Dinas Perhubungan, Polri dan TNI serta seluruh masyarakt sehingga pelaksanaan arus mudik Idul Fitri tahun ini baik melalui darat, sungai, danau laut dan udara berlangsung aman dan lancar dan kasus kecelakaan lalu linas dapat ditekan," katanya.
"Saya berharap, Idul Fitri tahun ini menjadi momentum agar kita dapat mempertebal keimanan dan ketaqwaan sehingga ke depan kita menjalakan kehidupan, baik sebagai warga negara Indonesia maupun Kaltim dapat lebih baik," jelas Awang Faroek. (*)