Samarinda (ANTARA News - Kaltim) - Beberapa kawasan di Kota Samarinda, Kaltim kembali tergenang air akibat hujan lebat sejak sekitar pukul 13.00 Wita sehingga sempat membuat kemacetan di beberapa ruas jalan utama.
Dilaporkan di Samarinda, Selasa hujan lebat itu menyebabkan beberapa kawasan yang selama ini rawan banjir kembali tergenang air, seperti terlihat di sekitar Jl. Dr. Soetomo, Jl. M. Yamin, kawasan Sempaja, kawasan Sungai Pinang, Jl. Antasari, Jl Pemuda dan Jl Gatot Subroto.
Genangan air cukup tinggi terlihat Di Jl. Dr. Soetomo dan Jl. M Yamin sehingga beberapa kendaraan, khususnya roda dua mogok akibat mesinnya kemasukan air sehingga menyebabkan kemacetan cukup panjang.
Kawasan cukup tinggi terkenang adalah dari arah Jl. M. Yamin sampai ke depan Mal Lembusuasan sehingga kemacetan paling parah terjadi di kawasan itu.
Hal serupa terlihat di sekitar daerah sempaja, yakni simpangan dekat Stadion Madya Sempaja sehingga kemacetan lalu lintas juga terjadi di daerah ini.
Daerah lain yang terparah adalah di sekitar simpang empat Jl. Antasasi. Khusus daerah ini akan kian parah setelah hujan reda karena buangan air dari hulu Sungai Karang Asam akan mengalir menuju muara di Sungai Mahakam.
"Ini mencerminkan bahwa upaya Pemkot Samarinda mengatasi banjir belum berhasil baik," kata Rahmat, warga Karang Asam yang kendaraannya mogok di sekitar Jl. Antasari.
Ia menjelaskan bahwa banjir di Samarinda selain akibat buruknya drainase juga karena banyak area tangkapan air hujan (catchment area) berubah fungsi.
"Selain hutan dan lahan banyak dialihfungsikan kini lingkungan di Samarinda kian rusak akibat kebijakan Pemkot Samarinda yang terus mengeluarkan izin KP (kuasa penambangan) sehingga menyebabkan Samarinda kian rawan banjir," katanya.
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim mengeluarkan data bahwa di Samarinda setidaknya terdapat 62 KP. Data resmi Pemkot Samarinda menyebutkan hanya 30 Perusahaan tambang dengan luas 13.75, 25.000 Ha. Luasan yang ditambang secara terbuka di Samarinda sekitar 6,25 persen dari total luasan KP yang mencakup sekitar 13 ribu Ha lebih itu.
Samarinda Banjir Hujan
Selasa, 24 Agustus 2010 17:36 WIB