Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur Ali Hamdi mengemukakan Pemerintah Provinsi Kaltim bisa mencontoh prestasi yang diraih Sumatera Selatan dalam pencapaian swasembada pangan dengan surplus beras mencapai 1,5 juta ton pada 2015.
Ali Hamdi saat dihubungi dari Samarinda, Rabu, mengatakan peningkatan produksi pertanian yang dicapai Sumsel tidak lepas dari komitemen pemerintah daerah dalam memberikan prioritas lebih pada program sektor pertanian.
"Dari dulu Pemprov Kaltim selalu mencanangkan swasembada beras, tetapi buktinya hingga saat ini masih jauh dari harapan. Anggaran daerah tersedot untuk pembangunan sejumlah proyek fisik sehingga berdampak terhadap anggaran pertanian," kata Ali Hamdi di sela kunjungan kerja Komisi II DPRD Kaltim ke DPRD Sumsel.
Selain itu, masih terdapat beberapa persoalan yang harus diselesaikan Pemprov Kaltim, seperti tumpang tindih lahan pertanian dengan pertambangan, hingga pemetaan sawah yang tidak memadai.
Kondisi tersebut berbeda jauh dengan Sumsel yang dari awal telah melakukan pemetaan sawah hingga memberikan jaminan kepada para petani. Ini secara tidak langsung memberikan jaminan kesejahteraan yang akhirnya berimbas hasil maksimal.
"Pemerintah daerah mengawal mulai dari ketersediaan pupuk hingga bibit berkualitas. Asuransi yang diberikan kepada petani Rp6 juta per hektare. Jaminan irigasi yang terus hingga sarana dan prasarana pendukung yang terus ditingkatkan," ucap Ali.
Terkait soal dana, tambahnya, alokasi dari APBD Sumsel sebesar Rp50 miliar, sedangkan dari APBN mencapai Rp80 miliar lebih.
Tidak hanya itu, pemerintah pusat juga memberikan bantuan sebanyak 3.000 alat pertanian untuk mendukung sektor pertanian Sumsel.
Politikus asal PKS itu menegaskan sudah saatnya Pemprov Kaltim serius dan fokus pada pertanian, karena dengan melihat APBD Kaltim yang terus mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir, ke depan bidang pertanian akan menjadi salah satu ujung tombak perekonomian.
Adapun rombongan Komisi II DPRD Kaltim yang melakukan kunjungan kerja terdiri dari Edy Kurniawan (ketua), Ali Hamdi (wakil ketua), Muspandi (sekretaris), dan anggota Martinus, Marsidik, Ahmad, Sandra Puspa Dewi, dan Suterisno Toha.(*)