Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara ikut membantu pencarian hilangnya "speedboat" di wilayah perairan Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Koordinator Basarnas Pos Tarakan, Jumala Hutajulu, dihubungi dari Samarinda, Senin mengatakan, telah mengerahkan lima personel untuk membantu pencarian "speedboat" yang hilang sejak Selasa, 26 Januari 2016.
"Sejak hari pertama dilaporkan hilang, kami sudah ikut membantu melakukan pencarian `speedboat` yang dilaporkan hilang di kawasan perairan antar-Pulau Maratua dengan wilayah Tanjung Batu, Kabupaten Berau. Memang, kawasan itu masuk wilayah Kaltim tetapi karena jaraknya hanya ditempuh selama tiga jam serta kami memiliki peralatan sehingga kami ikut membantu melakukan pencarian," ujar Jumala Hutajulu.
Selain tim Basarnas Kota Tarakan, pencarian "speedboat" hilang tersebut kata Jumala Hutajulu, juga melibatkan personel dari Polairud dan Polsek Tanjung Batu, Polsek Maratua serta personel TNI.
Hingga hari ketujuh hilangnya "speedboat" yang dikemudikan Ardi Wiranata yang saat itu tengah bersama saudaranya, Julius Sitanggang, tim SAR gabungan lanjut Jumala Hutajulu, belum menemukan titik terang keberadaan "speedboat" Kakaban 02 tersebut.
"Pencarian dilakukan hingga ke pulau-pulau yang berada di sekitar Pulau Maratua dengan jarak terdekat 15 mil laut. Namun, sampai hari ini (Senin) belum ada titik terang terkait keberadaan `speedboat` Kakaban 02 itu," kata Jumala Hutajulu.
Tim SAR lanjut dia, juga telah berkoordinasi dengan Pos Angkatan laut (Pasal) di Kabupaten Nunukan dan Pulau Sebati, untuk mengantisipasi kemungkinan "speedboat" Kakaban 02 tersebut terdampar hingga ke wilayah perairan Malaysia dan Filipina.
Kesulitan yang dihadapi tim SAR dalam melakukan pencarian "speedboat" hilang tersebut tambahnya yakni, kondisi cuaca di sekitar wilayah perairan Kabupaten Berau, dengan tinggi gelombang bisa mencapai tiga hingga lima meter.
Sebelumnya, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0902/Tanjung Redeb Letkol Inf Ahmad Hadi Aljufri menyatakan, "speedboat" Kakaban 02 yang dikemudikan Ardi Wiranata (25) warga Kecamatan Maratua yang saat itu bersama kakaknya, Julius Sitanggang (33), kehilangan kontak sejak Selasa siang (26/1) sekitar pukul 12. 00 WITA.
"Sebuah `speedboat` yang dikemudikan Ardi Wiranata yang saat itu bersama saudaranya bernama Julius Sitanggang, kehilangan kontak di sekitar perairan Maratua dan hingga saat ini masih dalam pencarian," kata Ahmad Hadi Aljufri.
Awalnya (26/1) sekitar pukul 09.00 Wita, dua "speedboat" yakni, dengan motoris Ardi Wiranata dan Muji Raharjo, bertolak dari dermaga Kampung Teluk Harapan, Maratua menuju ke Tanjung Batu.
Namun sekitar 15 menit kemudian, kedua "speedboat" tersebut kembali lagi ke dermaga Kampung Teluk Harapan, Maratua akibat cuaca buruk.
Namun, sekitar pukul 09. 30 Wita, "speedboat" berkapasitas empat penumpang yang dikemudikan Ardi Wiranata dengan ditemani Julius Sitanggang kembali berangkat dari dermaga Kampung Teluk Harapan, Maratua menuju Tanjung Batu untuk menjemput dua orang tamu PT Maratua Paradise dengan membawa bahan bakar minyak (BBM) sekitar 30 liter.
Saat "speedboat" dengan motoris Ardi Wiranata meninggalkan dermaga Kampung Teluk Harapan kata Ahmad Hadi Aljufri, kondisi cuaca buruk yakni terjadi gelombang tinggi disertai angin kencang.
Hanya berselang beberapa menit kemudian, "speedboat" berkapasitas 10 penumpang dengan motoris Muji Raharjo, menyusul berangkat menuju dermaga Tanjung Batu.
Namun, saat tiba di dermaga Tanjung Batu yakni sekitar pukul 12. 00 Wita, Muji Raharjo tidak mendapati Ardi Wiranata dan Julius Sitanggang.
"Awalnya, kedua `speedboat` itu bertolak dari dermaga Kampung Teluk Harapan hendak menuju dermaga Tanjung Batu namun karena gelombang tinggi, sekitar 15 kemudian mereka kembali. Tetapi, berselang beberapa saat kemudian, Ardi Wiranata bersama saudaranya, Julius Sitanggang kembali berlayar dan tak lama disusul Muji Raharjo," katanya.
"Namun, saat tiba di Dermaga Tanjung Batu, Muji Raharjo tidak mendapati Ardi Wiranata dan Julius Sitanggang dan setelah ditanyakan ke motoris lainnya ternyata motoris `speeddboat` Kakaban 02 tersebut tidak pernah sampai di dermaga Tanjung Batu sehingga langsung di laporkan ke Polsek Maratua," ujar ahmad Hadi Aljufri. (*)