Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim), Aswin mengatakan, pihaknya optimistis jumlah kunjungan wisatawan ke Kaltim akan mencapai 30.000 wisatawan pada akhir 2015.
"Kepercayaan ini bukan sebatas harapan, karena pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan Kaltim telah melebihi angka 25.000 orang.. Kaltim, sebutnya, dengan pesona wisata alamnya seperti Pulau Derawan dan Maratua, maupun wisata budaya seperti Erau dan Festival Borneo yang perdana diadakan pada tahun 2015 ini, telah menarik minat para wisatawan," kata Aswin di Samarinda, Kamis.
Meskipun begitu, Aswin juga menyebutkan bahwa banyaknya jumlah wisatawan tersebut didominasi oleh wisatawan nasional. "Wisatawan mancanegara masih lebih sedikit dibandingkan dengan wisatawan asal dalam negeri," katanya.
"Bukan berarti wisatawan mancanegara yang datang ke Kaltim sedikit, hanya saja, yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah wisatawan mancanegara yang masuk ke Kaltim melalui penerbangan langsung ke Bandara Balikpapan," kata Aswin.
Padahal mayoritas wisatawan asing yang datang ke Kaltim tidak datang ke Kaltim melalui penerbangan langsung dari negara asalnya, namun melalui penerbangan via Jakarta. Hal ini cukup mempengaruhi pencatatan data wisatawan asing yang masuk ke Kaltim, karena turis yang masuk melalui Jakarta tidak tercatat di data BPS, katanya..
"Yang dihitung itu hanya wisatawan mancanegara yang masuk dari Singapura ke Balikpapan dan dari Kuala Lumpur ke Balikpapan," kata Aswin.
Ini disebabkan karena maskapai penerbangan yang melayani penerbangan luar negeri di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan hanya ada dua, yaitu Silk Air dan Air Asia. Aswin menyebutkan pula bahwa penambahan jumlah maskapai penerbangan bukanlah menjadi wewenang pihaknya, namun maskapai penerbangan itu sendiri.
"Itulah permasalahan yang selama ini sering dihadapi dalam pendataan jumlah wisatawan di Kaltim. Kita mau menggunakan pencatatan sistem lain, dari Kementerian sudah seperti ini ketentuannya, kita hanya menjalankan saja," tambah Aswin.
Selama ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk ikut mendata jumlah wisatawan asing dengan cara menghitung jumlah tamu asing yang menginap di hotel dan jumlah wisatawan asing yang masuk ke objek-objek wisata di Kaltim, katanya.
Meskipun demikian, pendataan wisatawan mancanegara yang tidak mengikutsertakan data dari penerbangan tidak langsung tersebut diakui Aswin tidak mempengaruhi pembangunan pariwisata di Kaltim.
"Pembangunan pariwisata tetap berjalan dengan lancar, tidak terlalu terpengaruh oleh hal tersebut. Tetapi tentu saja, jumlah wisatawan Kaltim akan terdata dengan lebih baik apabila semua wisatawan asing baik yang masuk melalui penerbangan langsung maupun tidak langsung dimasukkan ke dalam data kunjungan wisatawan Kaltim," katanya.(*)
Kunjungan Wisatawan Kaltim Optimistis Mencapai 30.000 Orang
Jumat, 4 Desember 2015 0:33 WIB