Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada 2015 memberikan bantuan pengembangan peternakan sapi di lahan bekas tambang batu bara senilai Rp2,95 miliar, untuk kelompok ternak di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
"Pengembangan peternakan sapi di Kabupaten Paser masuk dalam program Kementan berupa pemanfaatan lahan eks tambang untuk pengembangan hijauan pakan ternak (HPT)," ujar Kepala Bidang Perbibitan dan Budidaya Dinas Peternakan Provinsi Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi di Samarinda, Jumat.
Dana sebesar itu digunakan untuk berbagai kegiatan terkait pengembangan HPT dengan total 38 kegiatan, seperti untuk pengadaan sapi brahman cross (BC) jantan dan betina, pengadaan bibit rumput, bibit legum, pupuk kandang, pupuk NPK, pengolahan lahan, pagar penggembalaan, verifikasi, dan lainnya.
Jumlah sapi BC yang dibantukan adalah sapi impor dari Northem Territory, negara bagian Australia. Sapi yang didatangkan dari negeri kanguru tersebut merupakan total bantuan 10.000 ekor sapi BC yang dibantu oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk kelompok ternak yang tersebar di kabupaten/kota di Provinsi Kaltim.
Sedangkan rincian kelengkapan yang dicukupi dalam program HTP antara lain pengadaan bibit rumput untuk padang penggembalaan sebanyak 600.000 stek, pengadaan bibit legum sebanyak 100 kilogram (kg), pengadaan pupuk kandang sebanyak 80 ton.
Kemudian pengadaan pupuk NKP sebanyak 80 sak, untuk pengolahan lahan penggembalaan seluas 97 hektare (ha), pengolahan lahan kebun HPT seluas 3 ha, untuk pembuatan 8 unit shelter, dan untuk pembuatan dua gudang pakan ternak.
Kegiatan lainnya adalah pembuatan pagar padang penggembalaan dengan volume 4.500 meter, pengadaan sumur bor, tandon, mesin air, dan bak penampungan dua paket, dan untuk pengadaan sapi BC jantan tiga ekor serta sapi BC betina sebanyak 30 ekor.
Sebelum para kelompok ternak di Paser mendapat bantuan program tersebut, lanjut dia, terlebih dulu mereka telah mendapat pembinaan agar sapi yang dibantukan mengalami perkembangan lebih cepat, bahkan sebelum menerima sapi, para kelompok ternak juga telah dilakukan verifikasi. (*)
Kementan Bantu Pengembangan Peternakan Di Bekas Tambang
Jumat, 10 Juli 2015 15:41 WIB