Sangatta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tengah melakukan transformasi besar bagi para aparatur sipil negara (ASN). Perubahan besar itu dengan mendorong ASN sebagai penggerak ekonomi di tingkat desa.
“Kami mulai dioptimalkan ASN untuk membantu operasional koperasi desa. Kami ingin koperasi benar-benar menjadi pilar ekonomi kerakyatan,” ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim, Misliansyah, di Sangatta, Jum'at (21/11).
Dia menginginkan ASN di Kutim harus memasuki perubahan besar untuk melampaui peran sebagai pengelola administratif. ASN Kutim diarahkan menjadi penggerak ekonomi desa melalui program Koperasi Merah Putih.
Seluruh ASN, baik PNS maupun PPPK, akan terlibat langsung dalam pendampingan koperasi desa. Peran mereka bukan hanya membantu operasional, tetapi juga memperbaiki tata kelola agar koperasi benar-benar bertumbuh sebagai sumber penghidupan masyarakat.
Kebijakan itu mencerminkan keinginan pemerintah untuk menempatkan ASN sebagai kekuatan strategis yang dapat menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di akar rumput, terutama dalam memperkuat ekonomi lokal.
Misliansyah mengemukakan bahwa BKPSDM Kutim terus memperkuat reformasi birokrasi dengan menerapkan sistem berbasis "merit" yang menekankan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan objektif, serta melindungi karier dari intervensi politik dan diskriminasi.
Jadi katanya penempatan pejabat kini diarahkan benar-benar sesuai kompetensi teknis, sehingga program dapat berjalan efektif dan pelayanan publik semakin cepat dan tepat sasaran.
“Kami ingin memastikan setiap program dilaksanakan oleh orang yang tepat. Pelayanan harus cepat, jelas, dan profesional,” ucapnya.
Misliansyah menyebut bahwa hal tersebut dapat menjadi fondasi pelayanan publik yang lebih responsif dan mengurangi hambatan birokrasi yang selama ini menghambat percepatan pembangunan.
"Dengan penguatan peran ASN hingga ke tingkat desa dan implementasi sistem seleksi berbasis kinerja, Kutai Timur berada pada jalur percepatan pembangunan yang lebih agresif," katanya.
