Samarinda (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menilai pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 di Kalimantan Timur berjalan lancar dari sisi teknis, mencakup model dan bentuk tes.
"Secara teknis memang tidak ada permasalahan-permasalahan yang sangat krusial, nah, yang mungkin yang dihadapi adalah kendala-kendala non-teknis," kata Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikdasmen Yaya Sutarya saat meninjau pelaksanaan TKA di Samarinda, Selasa.
Yaya merinci kendala non-teknis itu mencakup masalah jaringan internet, pemadaman listrik, dan kekurangan fasilitas komputer di sejumlah sekolah.
Ia mengapresiasi inisiatif beberapa kepala sekolah yang mencari solusi atas keterbatasan itu.
"Salah satu solusinya adalah memverifikasi siswa-siswa yang punya laptop itu berapa orang yang dibawa atau digunakan," ujarnya.
Yaya menjelaskan TKA berfungsi sebagai portofolio pendukung untuk melegalisasi nilai-nilai yang dikeluarkan oleh pihak sekolah.
Menurutnya, hasil TKA dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perguruan tinggi untuk melihat potensi disparitas nilai rapor dengan kemampuan akademik siswa yang sesungguhnya.
Ia menegaskan bahwa keikutsertaan dalam TKA tidak bersifat wajib bagi peserta didik.
Namun, Yaya melihat animo siswa di sekolah-sekolah yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi tetap tinggi.
Hal ini karena nilai TKA dipandang sebagai data pendukung penting untuk penerimaan mahasiswa baru di jalur prestasi maupun akademik lainnya.
Di Kalimantan Timur, pelaksanaan TKA 2025 diikuti oleh 50.177 siswa dari jenjang SMA, SMK dan SLB.
Plt Kepala Disdikbud Kaltim Armin merinci total peserta itu berasal dari 444 sekolah di seluruh provinsi.
Pelaksanaan tes utama di Kaltim digelar serentak pada 3-6 November 2025.
Disdikbud Kaltim juga telah menyiapkan jadwal tes susulan bagi siswa yang berhalangan hadir pada 17-20 November 2025.
Secara nasional, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyebut TKA adalah upaya menghadirkan pendidikan bermutu sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyatakan, TKA tahun ini didasarkan pada prinsip jujur dan gembira, bukan menegangkan.
