Samarinda (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim) menggenjot standarisasi dan sertifikasi kompetensi, khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), untuk menyambut era transisi energi dari sektor fosil ke industri hijau.
"Sudah kami persiapkan, karena kebutuhan peralihan tenaga kerja bisa diantisipasi melalui pelatihan, termasuk alih keterampilan," kata Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi di Samarinda, Rabu.
Langkah ini diambil mengingat pasar tenaga kerja di Kaltim hingga kini masih didominasi oleh sektor pertambangan energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara.
Menurut dia, pemerintah provinsi melalui sejumlah forum transisi energi berkeadilan telah mulai memetakan dan membicarakan tahapan transformasi ekonomi Kaltim ke sektor nontambang.
"Beberapa sektor potensial yang telah digodok untuk dikembangkan sebagai pengganti di antaranya kelautan, perikanan seperti budi daya udang windu, dan sektor kehutanan melalui skema dana karbon," ujar Rozani.
Ia mengatakan, peralihan dari satu sektor ke sektor lainnya adalah sebuah keniscayaan yang pernah terjadi sebelumnya di Kaltim, mulai dari era kayu, migas, hingga batu bara.
Oleh karena itu, kata dia, penyiapan sumber daya manusia menjadi kunci, di mana para pekerja dari sektor pertambangan nantinya dapat dialihkan ke industri lain melalui program alih keterampilan.
Rozani mencontohkan seorang pengemudi atau operator di industri sawit yang perusahaannya beralih dari bahan bakar fosil ke biofuel, maka pekerja tersebut memerlukan sertifikasi khusus.
Meskipun profesinya sama, lanjut dia, standar kompetensi dan surat izin operator yang dibutuhkan berbeda karena menyesuaikan dengan teknologi dan mesin baru yang digunakan.
Standar spesifikasi K3 untuk peralatan dan tenaga produksi berbasis energi terbarukan tersebut idealnya mengacu pada standar yang diarahkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
"Sejumlah perusahaan di Kaltim sudah mulai bergerak ke arah transisi energi, seperti Kideco yang dalam satu grup usahanya juga telah mengembangkan produksi motor listrik dan juga perusahaan sawit yang memanfaatkannya dari limbah cair sawit," kata Rozani.
