Balikpapan (ANTARA) - Para pemain muda Persiba harus belajar banyak dari kekalahan 0–3 saat lawan Persela Lamongan di kandang sendiri di Stadion Batakan dalam lanjutan Liga 2 Indonesia Minggu 12/10 malam.
Tiga gol tim tamu dicetak oleh Jhon Edy Mena Perez, Esteban Gabriel Vizcarra, dan Jonathan Ezequiel Bustos. Bukan karena gempuran bertubi-tubi, melainkan karena minimnya pressing dari Persiba. Persela leluasa memainkan bola, membangun serangan nyaris tanpa tekanan. Gol ketiga bahkan terjadi akibat kesalahan kiper muda Persiba, Havizd Fauzan Muzaki, yang gagal mengantisipasi bola backpass dengan baik.
Ancaman Persiba sebenarnya cukup berarti. Beberapa kali serangan dari Takumu Nishihara, Kodai Nagashima, dan Lorensius Sabda berhasil menembus pertahanan Persela. Pergerakan mereka cukup tajam, terutama di sisi sayap dan area tengah, membuka ruang yang seharusnya bisa dimanfaatkan menjadi gol.
Apalagi ketika masuk Beni Okto dan Dwi Geno yang membuat serangan-serangan Persiba lebih hidup dan bertenaga.
Namun penyelesaian akhir sering tidak sabar dan tidak tepat sasaran. Bola melayang di atas mistar, atau berhasil diselamatkan oleh kiper Persela, Mario Fabiyo Londok, yang tampil cemerlang malam ini. Setidaknya empat kali ia melakukan penyelamatan krusial dan mementahkan peluang gol Beruang Madu.
Pelatih Persiba, M. Nasuha, mengakui timnya tampil di bawah performa. “Kami kehilangan fokus sejak awal. Ini jadi evaluasi besar, terutama di sektor pertahanan,” ujarnya usai laga.
Meski demikian, dukungan Balistik tetap solid. Tribun timur tetap menyala, menyanyikan chant hingga peluit akhir berbunyi.
Kekalahan ini membuat Persiba tertahan di papan tengah klasemen sementara Liga 2. Laga berikutnya akan menjadi ujian mental saat bertandang ke markas PSIM Yogyakarta pekan depan.
