Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengajak warga yang bermukim di kawasan pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai kemungkinan dampak pasang di perairan laut setinggi 2,9 hingga 3 meter dalam periode 1-10 Oktober 2025.
"Pasang laut setinggi ini bisa menyebabkan berbagai hal, seperti dapat berdampak terjadinya banjir rob, tambak terendam, dan sejumlah dampak lainnya," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu.
Kawasan pesisir yang mengalami pasang laut tersebut seperti di Kota Balikpapan, dalam periode 10 hari pertama Oktober ini, pasang tertinggi di perairan Balikpapan terjadi pada 10 Oktober dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 20.00 Wita.
Sedangkan surut terendah diperkirakan terjadi selama tiga hari pada 8-10 Oktober dengan ketinggian 0,1 meter, pukul 12.00 dan 13.00 Wita.
Sementara di perairan Balikpapan setidaknya terdapat empat kawasan yang terpengaruh langsung oleh pasang surutnya yakni di Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara) dan sekitarnya, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Di sisi lain, empat kawasan pesisir ini banyak tambak yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut, maka dikhawatirkan budi daya warga baik udang, ikan, maupun kepiting di tambak bisa hilang akibat terdampak arus laut.
"Pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai, termasuk membahayakan bagi anak-anak yang bermain di pantai," kata Diyan.
Kewaspadaan sebagai peringatan dini bukan hanya untuk warga di sekitar perairan Balikpapan, tapi juga di kawasan lain, seperti di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi), Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni pasang tertinggi pada 8 Oktober dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 19.00 Wita. Prakiraan surut terendah 0,1 meter pada 9 Oktober, pukul 01.00 Wita.
"Kewaspadaan juga perlu dilakukan warga di muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, dengan pasang laut tertinggi diperkirakan terjadi pada 9 Oktober dengan ketinggian 3 meter pukul 21.00 Wita, dan surut terendah 0,0 meter tanggal 8 dan 9 Oktober pada pukul 03.00 Wita,” kata Diyan.
