Sangatta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bersama tim transisi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melakukan sinkronisasi program beasiswa Kutai Timur dan Gratispol Kaltim.
"Nanti ada data dari Pemkab Kutim yang disaring oleh Pemprov Kaltim terkait siapa saja mahasiswa yang mendapatkan program beasiswa, agar lebih terintegrasi," kata Koordinator pendidikan dan kesejahteraan masyarakat tim transisi Pemprov Kaltim Bohari Yusuf, di Sangatta, Kamis.
Ia mengatakan program beasiswa kabupaten harus selaras dengan program Gartispol Gubernur Rudy Mas'ud dan Wakil Gubernur Seno Aji. Dengan mengintegrasikan data penerima manfaat dari kedua program tersebut.
Menurutnya penerima manfaat beasiswa Kutai Timur tidak lagi mendapatkan program Gratispol. Pihaknya akan mengintegrasikan data agar penerima manfaat lebih objektif dan tidak berantakan.
"Tidak boleh ada yang dapat double, jadi kalau sudah dapat beasiswa dari Pemkab Kutim, ya tidak bisa lagi mendapatkan beasiswa Gratispol," tuturnya.
Bohari juga mendorong setiap kabupaten/kota untuk mengadakan program beasiswa, seperti Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang.
Dikemukakannya, dengan adanya program beasiswa setiap kabupaten/kota, secara tidak langsung mendukung program pendidikan gratis di Kalimantan Timur.
"Justru kami mengutamakan kabupaten/kota untuk membantu melalui program beasiswa. Kami harap semua daerah di Kaltim dapat memprogramkan," katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Kutim Nurkholis menekankan setiap mahasiswa Kutai Timur yang mendapatkan beasiswa bakal terintegrasi dengan program Gratispol.
"Semua kategori beasiswa di Kutai Timur, dipastikan tidak dapat Gratispol. Karena program ini menyesuaikan program Pemprov Kaltim," ungkapnya.
Dia menjelaskan setelah data penerima beasiswa Kutai Timur telah rampung. Pihaknya akan langsung melaporkan kepada Pemprov Kaltim untuk dilakukan sinkronisasi.
"Melalui program beasiswa Kutai Timur, dapat memberikan bantuan keringanan biaya kepada seluruh masyarakat yang mengemban pendidikan di berbagai perguruan tinggi," kata Nurkholis.
