Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Penanaman sebanyak 3.000 bibit bakau atau Rhizopora mucronata di kawasan hutan bakau Mangrove Cenger Margomulyo di Balikpapan Barat, Selasa, menjadi rangkaian acara memeriahkan Hari Jadi ke-118 Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Bibit bakaunya sumbangan berbagai pihak, di antaranya Total Indonesie," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Balikpapan Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo yang menjadi koordinator penanaman bakau itu.
Tidak kurang dari 500 orang turut dalam acara penanaman bakau kawasan di tepi Jalan Baru, Margomulyo tersebut, termasuk Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi turut masuk lumpur menanam bibit pohon yang menjadi pelindung Balikpapan dari terjangan angin dan ombak itu.
"Kami juga mengerahkan kawan-kawan dari ormas, teman-teman TNI-Polri, anak-anak sekolah, karang taruna, dan pramuka," tambah Danlanal.
Setelah penanaman dan agar terus tumbuh menjadi besar, lanjutnya, pemeliharaan diserahkan kepada siswa-siswa SMAN 8 yang sekolahnya berdekatan dengan lokasi penanaman tersebut.
Bukan kebetulan pula SMAN 8 memiliki kegiatan ekstrakurikuler konservasi alam. Kawasan Konservasi Mangrove Margomulyo tersebut ada, antara lain juga dari komitmen siswa dan guru SMAN 8 Balikpapan.
Balikpapan juga memiliki kawasan mangrove lainnya. Berbatasan dengan Mangrove Center Margomulyo, ada Mangrove Center Graha Indah yang dikelola Agus Bei dan kawan-kawan di Kelurahan Graha Indah, yang sudah tumbuh subur dan memberi manfaat signifikan bagi masyarakat.
Kawasan itu kini menjadi kunjungan wisata favorit Kota Minyak. Para pengunjung diajak melihat-lihat keteduhan pohon-pohon bakau dan bekantan (Nasalis larvatus), kera berwarna oranye berhidung mancung yang jago berenang meski pemalu.
"Sekarang Mangrove Center ini juga tempat melepas kepiting bakau (Scylla sp) yang menjadi sitaan Balai Karantina Ikan," tutur Agus Bei, pengelola taman mangrove tersebut.
Kepiting yang disita Balai Karantina Ikan dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Balikpapan dari para pengirim dan pengekspor kepiting adalah yang beratnya di bawah 200 gram.
Sampai akhir Januari lalu, Balai Karantina sudah melepaskan 270 ekor kepiting, termasuk puluhan di antaranya yang tengah bertelur saat dilepaskan ke alam. (*)