Berau, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Kalimantan Timur, menargetkan mampu menurunkan stunting dari 23,4 persen pada 2024 menjadi 14 persen pada 2025, sehingga berbagai pola hingga penguatan kerja sama lintas sektor terus dilakukan.
"Salah satu yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan menggencarkan program dan strategi sesuai dengan yang telah dituangkan dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Penurunan Stunting," kata Wakil Bupati Berau Gamalis di Berau, Selasa.
Gamalis yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Berau ini melanjutkan, sejumlah hal yang dilakukan dalam penanganan stunting ini antara lain menguatkan peran posyandu yang merupakan garda terdepan dalam pemantauan dan pencegahan stunting.
Kemudian menggandeng pihak ketiga untuk menjadi bapak asuh bagi anak stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), menguatkan edukasi ke masyarakat tentang pola asuh dan pola konsumsi makanan, karena anak stunting belum tentu dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan.
"Stunting tidak selalu berkaitan langsung dengan kemiskinan, namun juga berkaitan dengan pola hidup sehat, makan yang cukup dan bergizi, serta edukasi keluarga. Edukasi juga merupakan faktor penting dalam pencegahan stunting," katanya.
RAD, lanjut Gamalis, merupakan langkah penting dalam implementasi pencegahan stunting, bahkan ke depan akan menjadi pedoman dalam merencanakan setiap program berbasis data dan berkelanjutan, melakukan pemetaan dalam mengurangi angka stunting dan menentukan wilayah prioritas yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Sedangkan kondisi saat ini, dari 100 kampung dan 10 kelurahan yang tersebar di Berau, tercatat ada 18 kampung dengan prevalensi stunting tertinggi, sehingga 18 kampung tersebut mendapat perhatian khusus dalam penanganan stunting.
Gamalis berharap peran TPPS mulai tingkat kabupaten hingga tingkat kampung/kelurahan dapat bekerja lebih maksimal agar target penurunan menjadi 14 persen dapat tercapai.
Dalam hal ini, sasaran penting dalam pencegahan stunting adalah remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, dan balita.
"Mari semuanya fokus pada delapan aksi konvergensi stunting. Pemkab Berau telah mengalokasikan anggaran senilai Rp178 miliar dalam program penanganan stunting ini," kata ia.
Sedangkan delapan aksi konvergensi stunting itu adalah analisa situasi, aksi dari rencana kegiatan, rembug, regulasi, pembinaan unsur pelaku, sistem manajemen data, data cakupan sasaran dan publikasi data, serta evaluasi kerja.