Sangatta (ANTARA) - Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) RI, yang akan diluncurkan di PT Dharma Satya Nusantara (DSN), Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pada Selasa 27 Mei 2025 mendatang, bakal jadi salah satu percontohan nasional.
"Bahwa PT DSN di Kutai Timur telah menunjukkan komitmennya terhadap tumbuh kembang anak para pekerja dengan membuat 93 tempat penitipan anak," ucap Direktur Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Anak (BKBA) Kemendukbangga RI Irma Ardiana, di Sangatta, Minggu.
Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kutai Timur. Ia menyampaikan melalui peluncuran TAMASYA, setiap perusahaan dapat mengikuti langkah yang telah dibuat PT DSN.
Dia mengatakan pentingnya pihak swasta memberikan fasilitas tempat penitipan anak, agar para karyawan dapat memastikan tumbuh kembang anak lebih baik dan aman.
Irma menjelaskan tempat penitipan anak di lingkungan perusahaan juga berkaitan untuk meningkatkan bonus demografi. Salah satu terwujudnya kesuksesan bonus demografi Indonesia diantaranya produktivitas tenaga kerja.
"Kutim bisa jadi pionir atau contoh bagi perusahaan lainnya di Indonesia yang memperkerjakan perempuan beserta fasilitas penunjang tumbuh kembang anaknya," jelasnya.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan program TAMASYA yang merupakan satu dari lima quick wins atau program prioritas Kemendukbangga RI, dinas terkait akan bertanggung jawab memastikan program itu berjalan dengan baik.
"Kalau di Kutim ada program bangga kencana, ini selaras dengan program kami di kementerian. Jadi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kutim akan mengampu program ini," ujarnya.
Program Tamasya Kemendukbangga RI di Kutim bakal jadi percontohan nasional
Minggu, 25 Mei 2025 16:11 WIB

Wakil Bupati Kutim Mahyunadi didampingi Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi memberikan batik khas Kutai Timur kepada Direktur Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Anak (BKBA) Kemendugbangga RI Irma Ardiana, dalam rapat finalisasi peluncuran program TAMASYA Kemendugbangga di Kutim. (Antara Kaltim/Muhammad Hafif Nikolas)