Samarinda (ANTARA Kaltim) - Peminat KB Pria dengan sistem Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi di Provinsi Kaltim masih rendah, yakni 17,6 persen dari target sebanyak 23,6 persen.
Kepala BKKBN Perwakilan Kaltim Yenrizal Makmur, di Samarinda, Jumat, mengatakan bahwa sejumlah langkah telah ditempuh pihaknya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat vasektomi, seperti melakukan pertemuan dengan para kelompok dan motivator KB pria.
Dia berharap pertemuan seperti itu mampu mendorong para suami untuk berpartisipasi dalam program KB, yakni tidak hanya istri yang harus ber-KB, tetapi suami juga memiliki tanggung jawab yang sama.
Yenrizal yang didampingi Kabid Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Muhammad Hatta melanjutkan, selama ini yang diketahui masyarakat adalah, masalah KB merupakan urusan perempuan, tetapi sebenarnya kaum pria pun dapat berperan dalam program KB melalui MOP.
Vasektomi termasuk metode efektif untuk mencegah kehamilan karena sperma tidak dapat membuahi sel telur perempuan.
Vasektomi tidak mengurangi nikmatnya berhubungan seks. Pria masih bisa memproduksi sperma saat ejakulasi. Vasektomi dilakukan dengan mengikat saluran sperma yang menghubungkan testis dan kantong mani pria.
Dia juga mengatakan perlu menyatukan persepsi bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat tentang KB pria, khususnya penggunaan sistem MOP yang selama ini masih menjadi perdebatan.
Dia berharap dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk lebih meyakinkan calon peserta dalam memilih jenis KB dengan MOP, termasuk sebagai upaya legitimasinya sebagai alternatif peserta KB yang aman dan tidak menyalahi kaidah Islam.
Menurut dia, vasektomi sebalumnya dianggap sebagai proses pemandulan atau mengebiri sehingga diharamkan, namun dalam perkembangannya ilmu pengetahuan dan medis, vesktomi bukan untuk mengebiri, tetapi hanya untuk mencegah kehamilan dan itu bisa dikembalikan lagi apabila yang bersangkutan ingin punya anak kembali.(*)