Nunukan (ANTARA Kaltim) - Menteri Kesehatan RI, Nafsiah MBoi mengakui pelayanan yang diberikan tenaga medis di Indonesia kepada pasien di puskesmas dan rumah sakit selama ini masih kurang.
"Saya pernah mendapati tenaga medis di rumah sakit yang tidak memberikan pelayanan yang baik kepada pasiennya. Tenaga medis tersebut sibuk dengan urusan pribadinya meskipun ada pasien yang membutuhkan pertolongannya," ucap dia saat kunjungan kerja di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa.
Ia berpesan kepada ratusan tenaga medis yang hadir pada dialog yang selenggarakan di Kantor Bupati Nunukan agar pelayanan prima kepada pasien tetap dikedepankan sebagai tanggungjawab moral.
Nafsiah Mboi juga mengatakan, perhatian pemerintah pusat dan daerah kepada tenaga medis baik dokter, bidan maupun perawat sudah sangat besar dalam bentuk pemberian intensif dan lain-lainnya yang dinikmati selama ini.
Menteri Kesehatan RI ini meminta kepada pemerintah daerah untuk membantu pemerintah pusat dalam hal efektifitas pelayanan tenaga medis dengan pengawasan ketat agar pasien atau masyarakat yang membutuhklan pelayanan kesehatan benar-benar dilaksanakan.
Ia juga mencontohkan, pernah juga menemukan adanya tenaga medis yang menolak melayani pasien hamil bekas penderita HIV/AIDS. Padahal, sebagai seorang tenaga medis harus bersedia memberikan pelayanan kepada seluruh pasien termasuk ODHA (mantan penderita HIV/AIDS) tersebut.
Nafsiah Mboi mengajak tenaga medis di Kabupaten Nunukan dan Provinsi Kalimantan Utara agar tidak bertindak diskriminasi terhadap pasien ODHA.
"Saya minta kepada tenaga medis di Kabupaten Nunukan dan Kalimantan Utara ini tidak diskriminasi terhadap pasien ODHA," harap dia. (*)