Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Disperindagkop) Provinsi Kalimantan Timur memberikan stimulus peralatan usaha untuk peningkatan keterampilan masyarakat.
"Bantuan ini bertujuan untuk mendukung program pengentasan kemiskinan dan peningkatan keterampilan masyarakat," kata Kepala Disperindagkop Kaltim Heni Purwaningsih di Samarinda, Jumat.
Ia menyampaikan kepada masyarakat yang menerima bantuan untuk dapat memanfaatkan sebaik-baiknya guna mengembangkan keterampilan mereka, sehingga mampu membuka peluang usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan.
"Kami berharap dengan bantuan peralatan ini, para peserta pelatihan dapat memulai usaha mereka sendiri dan menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Ini adalah salah satu langkah nyata dari pemerintah provinsi dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Heni.
Ada pun bantuan peralatan yang diberikan berupa mesin jahit, kompresor, tool kit mekanik, gergaji mesin, mesin amplas, ketam listrik, bor tembok listrik, dan lainnya.
Bantuan ini diberikan kepada para warga yang telah mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan yang diadakan oleh Disperindagkop Kaltim, seperti pelatihan keterampilan menjahit angkatan ke-2, pelatihan keterampilan mebel kayu, dan pelatihan perbengkelan roda dua.
"Kami berharap dengan adanya bantuan ini, para peserta pelatihan dapat menjadi wirausahawan yang sukses dan mampu berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah," ucap Heni.
Disperindagkop Kaltim telah melakukan sejumlah upaya untuk penguatan kapasitas UMKM di wilayahnya sebagai langkah memperlebar peluang usaha masyarakat. Penguatan tersebut juga dilakukan pada sektor kuliner.
Sebelumnya, Disperindagkop Kaltim juga telah menggelar pelatihan pengembangan kewirausahaan produk makanan di Kabupaten Kutai Barat.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal di bidang produksi makanan sebagai sumber penghasilan baru.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal di bidang produksi makanan sebagai sumber penghasilan baru.
Pelatihan yang diadakan di Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat, pada 17-18 Juli 2024 diikuti oleh 30 peserta dari berbagai desa dan kecamatan di kabupaten tersebut.
Para peserta mendapatkan pelatihan tentang berbagai hal, mulai dari pengolahan bahan baku, pengemasan, hingga pemasaran produk makanan.
Heni mengatakan bahwa program pelatihan keterampilan kuliner merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan di Kutai Barat.
Melalui pelatihan ini, imbuhnya, masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam memproduksi makanan olahan yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.
"Dengan memiliki usaha sendiri, masyarakat akan lebih mandiri secara ekonomi dan tidak lagi bergantung pada bantuan dari pemerintah," demikian Heni.