Paser (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menyediakan layanan internet Starlink untuk 10 desa terisolir yang belum tersentuh jaringan telekomunikasi.
“10 desa itu diantaranya Desa Kepala Telake, Mendik Bhakti, dan Keladen, kami usulkan dapat Starlink tahun ini,” kata Kabid Teknologi Komunikasi Informatika pada Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostaper) Kabupaten Paser, Siti Marnita Sari, di Tanah Grogot, Selasa (2/7).
Ia mengatakan, Starlink, provider penyedia internet berbasis satelit di orbit rendah bumi, dinilai menjadi solusi sementara penyelesaian masalah keterbatasan akses telekomunikasi.
Diskominfostaper Paser kata Marnita, juga akan menyiapkan dua unit Starlink portable yang bisa digunakan secara mobile.
Langkah tersebut menurutnya bersifat sementara karena desa terisolir belum terjangkau pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang dilakukan Pemkab Paser maupun layanan Icon Plus yang memanfaatkan tiang Listrik PLN.
“Karena jika ingin dipasang Icon Plus, syaratnya harus ada tiang Listrik, sedangkan di desa terisolir belum masuk layanan PLN,” katanya.
Marnita menjelaskan, layanan Starlink akan dipasang di kantor desa untuk kepentingan pemerintahan desa dan masyarakat.
Dikemukakannya beberapa waktu lalu Pemkab Paser baru saja meresmikan pemasangan internet di 26 desa melalui layanan Icon Plus dan program tersebut akan dilanjutkan di tahun 2025.
"Disamping itu Pemkab Paser tetap akan membangun BTS di beberapa titik diantaranya di Desa Lomu, Kladen, dan Pengguren Jaya," katanya.
Marnita menjelaskan penyediaan layanan internet untuk mengisi kekosongan jaringan atau blank spot di beberapa wilayah.
Menurutnya permasalahan blank spot secara perlahan bisa teratasi dengan pembangunan BTS.
Lanjutnya yang dimaksud dengan blank spot bukan satu desa tidak ada internet, tapi terjadi di lokasi tertentu karena faktor geografis,tidak terakses jaringan internet.
"Secara bertahap layanan internet akan kami penuhi," ucapnya. (Adv)