Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan di Samarinda, Kalimantan Timur dalam upaya mempertajam peningkatan pengelolaan kearsipan di Indonesia.
"Acara ini menjadi tonggak penting, sebab untuk pertama kalinya Rakornas Kearsipan diselenggarakan di Pulau Kalimantan, dengan Kaltim sebagai tuan rumah," ujar Ketua Tim Hubungan Masyarakat ANRI Aria Maulana saat konferensi pers di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Samarinda, Senin.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang telah mendukung penuh agenda nasional ini. Menurutnya, Kaltim menjadi mitra strategis ANRI dalam jangka panjang.
"Penyelenggaraan Rakornas Kearsipan di Kaltim ini diharapkan dapat menjadi patokan bagi penyelenggaraan kearsipan di wilayah lain di Kalimantan," ujar Aria Maulana.
Rakornas Kearsipan tahun ini dalam rangkaian peringatan Hari Kearsipan yang jatuh pada tanggal 18 Mei, yang merupakan hari bersejarah bagi dunia kearsipan Indonesia. Pada tanggal tersebut di tahun 1971, Undang-Undang Kearsipan Nomor 7 tahun 1971 diberlakukan sebagai regulasi pertama yang mengatur tentang kearsipan di Indonesia.
Sejak tahun 2018, Rakornas Kearsipan telah diadakan secara bergilir di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai tuan rumah pertama, hingga ke Sulawesi Selatan di Makassar pada tahun 2019.
Di tahun 2020, pandemi COVID-19 memaksa Rakornas dilaksanakan secara daring melalui platform YouTube dan Zoom meeting. Setelah itu, Jakarta dan Riau menjadi tuan rumah pada tahun-tahun berikutnya, dengan Banyuwangi, Jawa Timur, menyelenggarakan acara terakhir di tahun 2023.
"Kaltim dipilih karena telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam pengelolaan kearsipan. Ini merupakan kesempatan bagi Kaltim untuk menunjukkan keragaman budaya dan potensi pariwisata yang dimiliki, sekaligus menjadi benchmark bagi instansi pusat dalam penyelenggaraan kearsipan," papar Aria Maulana.
Ia menambahkan dengan kolaborasi dan sinergi yang kuat antara pemerintah, komunitas kearsipan, dan masyarakat, diharapkan kearsipan di Indonesia dapat mencapai standar global dan memainkan peran penting dalam pembangunan bangsa.
Sementara, Kepala DPK Kaltim Muhammad Syafranuddin mengatakan kesiapan pihaknya yang matang menyelenggarakan agenda nasional tersebut, dengan peserta yang terlibat sekitar 1.250 orang.
"Agenda ini dihadiri sebanyak 850 orang perwakilan dari kementerian/lembaga/daerah/PTN di seluruh Indonesia. Kemudian tambahan 400 orang perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat serta lurah dari Samarinda dan kabupaten lain," kata Syafranuddin yang akrab dipanggil Ivan.
Acara akan dimulai dengan kegiatan welcome dinner yang akan diselenggarakan Senin malam di Odah Etam, Samarinda. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi dan diskusi produktif antara para pemangku kepentingan kearsipan di Indonesia.
Ia melanjutkan, penyelenggaraan Rakornas Kearsipan di Kaltim, dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada sektor kearsipan tetapi juga pada sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
"Kaltim berharap dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain dalam pengelolaan kearsipan yang efektif dan inovatif," ucap Ivan. (Adv)