Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, akan segera mengoperasikan alat pengendali banjir Multipurpose Amphibious Dredger "watermaster" (alat pengeruk ampibi multifungsi) yang didatangkan dari Finlandia.
Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, Minggu mengatakan, "watermaster" tersebut telah digunakan Pemprov DKI Jakarta untuk membersihkan area waduk Pluit Jakarta Utara dari sampah, tanaman gulma eceng gondok dan endapan lumpur.
"Alat ini sangat efektif dan multifungsi dalam mendukung pengendalian banjir, terutama untuk normalisasi sungai Karang Mumus dan anak-anak sungai yang membelah Kota Samarinda. Kasu sudah menganggarkan di Dinas Bina Marga dan Pengairan dan tahun ini semoga sudah bisa dioperasikan," ungkap Syaharie Jaang.
Pada akhir pekan lalu, Syaharie Jaang didampingi Kepala DBMP Kota Samarinda Akhmad Maulana dan Kepala UPTD Perawatan Teknis Laboratorium dan Peralatan DBMP Wahyuni Nadjar melihat langsung sistem kerja "watermaster" tersebut di waduk Pluit Jakarta.
Alat yang dibeli Pemkot Samarinda Rp14 miliar itu menurut Syaharie Jaang memiliki kemampuan multifungsi yang dapat menjadi solusi dalam upaya normalisasi serta pengerukan sungai, rawa dan polder di Samarinda.
"Optimalisasi alat berat yang tepat guna ini akan mengurangi jumlah anggaran yang besar," ujar Syaharie Jaang.
Sementara, Kepala DBMP Kota Samarinda Akhmad Maulana mengatakan, secara teknis alat itu dapat berfungsi pengeruk lumpur, menghisap air dan lumpur kemudian mengalirkannya ke lokasi lain, membuat tiang pancang, memindahkan sampah dan lumpur serta menggaruk sampah
"Kemampuan menyedot dari alat ini dengan kapasitas menghisap 500 meter kubik per jam dan kemampuan membuang hisapan sejauh 1,5 kilometer melalui pipa pembuangan," ungkap Akhmad Maulana.
Alat tersebut kata Akhmad Maulana dapat bekerja optimal di segala medan, baik perairan dangkal dan dalam, bahkan kering.
"Bisa untuk sungai, rawa dan polder, yang penting kedalaman 0-6 meter. Dimana spesifikasi teknis dari watermaster ini, lebar sekitar 3,3 meter dan panjang 11 meter," ujar Akhmad Maulana.
Tak hanya itu, lanjut dia, alat itu juga bisa membersihkan sampah dan eceng gondok hingga 800 meter persegi setiap jamnya.
"Kamis sudah melakukan tanda tangan kontrak per 30 Juni 2014 dengan nilai sekitar Rp14 miliar. Target operasi secepatnya setelah unit datang dan dilakukan khusus operatornya," kata Akhmad Maulana.
DBMP Kota Samarinda lanjut dia, pada tahun ini (2014) akan membeli trailer untuk alat mobilisasi pengeruk (dredger) di darat.
Pada tahun sebelumnya (2013) Pemerintah Kota Samarinda juga telah melakukan pembelian alat pengendali banjir senilai Rp16 miliar berupa tiga unit truk penyedot lumpur, 10 dump truck, satu ekskavator dan satu "beocholauder" (ekskavator mini) serta tiga unit mobil pickup.(*)
Samarinda Operasikan Alat Pengendali Banjir Dari Finlandia
Senin, 14 Juli 2014 3:40 WIB