"Kami ingin memastikan bahwa harga sembako di pasar masih terjangkau dan tidak ada yang menimbun barang atau menaikkan harga secara tidak wajar," kata Ary di Samarinda, Kamis.
Ia juga mengimbau para pedagang untuk tetap menjaga stabilitas harga dan tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Kami harap para pedagang bisa bekerja sama dengan pemerintah dan aparat keamanan untuk menjaga kestabilan ekonomi," kata Ary saat mengunjungi Pasar Subuh, Jalan Yos Sudarso, Karang Mumus, Kota Samarinda.
Ia mengatakan harga bahan pokok di Kota Samarinda masih stabil menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Berdasarkan pemantauan ketersediaan bahan pokok seperti beras, telur, bumbu dapur, dan ayam potong di pasar tercukupi.
"Kami telah melakukan pemantauan di beberapa pasar tradisional dan modern di Samarinda. Alhamdulillah harga bahan pokok tidak mengalami kenaikan signifikan dan stoknya masih aman," katanya.
Ia juga mengimbau para pedagang untuk tetap berjualan seperti biasa dan tidak melakukan permainan harga yang merugikan konsumen. Ary menegaskan pihaknya akan menindak tegas pedagang yang nakal.
"Kami akan terus melakukan pengawasan dan penertiban di pasar. Jika ada pedagang yang mencoba menaikkan harga secara tidak wajar atau menimbun barang, kami akan berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.
Ary berharap masyarakat dapat berbelanja dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir kekurangan bahan pokok. Selain itu masyarakat juga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, terutama di tempat keramaian seperti pasar.
Menurutnya pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol. Ary Fadli melakukan pengecekan harga dan ketersediaan sembako di sejumlah pasar tradisional didampingi Kapolsek Samarinda Kota, Kasi Humas dan Kasi Propam. Kapolresta Samarinda langsung melakukan interaksi dengan para pedagang sembari bertanya harga sembako sekaligus meberikan imbauan.
Sejumlah harga bahan pokok naik
Dari pantauan ANTARA, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Segiri, Samarinda, mengalami kenaikan.
Pedagang cabe, Wahid, menyatakan bahwa meskipun stok cabe melimpah, harganya terus merangkak naik dari harga normal sekitar Rp30 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram dalam dua minggu terakhir.
"Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada cabe merah yang kini dijual dengan harga Rp80 ribu dari harga sebelumnya Rp30 ribu, namun juga cabe keriting yang naik dari Rp45 ribu menjadi RP75 ribu, serta cabe besar yang melonjak drastis dari Rp25 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram.
"Banyak yang mengeluh, terutama para ibu, karena harganya yang tinggi," ujar Wahid.
Di sisi lain, pedagang bawang, Nohan, mengungkapkan bahwa harga bawang merah kini berada di angka Rp30 ribu dari harga sebelumnya Rp25 ribu, sedangkan bawang putih naik menjadi Rp36 ribu dari harga normal sekitar Rp30 ribu.
"Kami tidak bisa menyetok banyak karena permintaan yang meningkat seiring kenaikan harga," tutur Nohan.
Disampaikannya, bawang-bawang tersebut didatangkan dari Surabaya dan Sulawesi, dengan kenaikan harga yang terjadi sejak satu minggu lalu.
Sementara itu, pedagang daging di pasar yang sama, Riyan, menyebutkan bahwa harga daging grade A segar berkisar antara Rp100-150 ribu per kilogram, mengalami kenaikan sejak seminggu yang lalu. Namun, ia menjamin stok daging aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Pedagang bawang di Pasar Pagi, Santi, juga merasakan dampak kenaikan harga. Ia menyatakan bahwa harga bawang merah kini Rp38 ribu dan bawang putih Rp40 ribu per kilogram. Untuk cabe, harga yang ditawarkan mencapai 100 ribu rupiah per kilogram, dengan perubahan harga yang tidak menentu setiap harinya.
"Kenaikan harga ini diperkirakan dipengaruhi oleh cuaca dan musim hujan yang berdampak pada pasokan dan distribusi kebutuhan pokok," tuturnya.