Kota Nusantara, ibu kota negara Indonesia baru yang dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yakni di Kecamatan Sepaku, bakal menjadi muara berbagai macam etnis dan budaya di Indonesia.
"Masyarakat Sepaku sebagai warga lokal ibu kota negara baru Indonesia, tentu nantinya akan tinggal serta hidup bersama masyarakat dari beragam etnis dan budaya," kata Presiden Joko Widodo ketika menghadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara di Penajam, Jumat.
Puncak Acara Festival Harmoni Budaya Nusantara 2023 itu digagas Kementerian Koordinator Pemberdayaan dan Kebudayaan (Kemenko PMK), digelar di Lapangan Taruna Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pembangunan dan perkembangan Kota Nusantara menjadi muara berbagai etnis serta budaya,yang akan saling berinteraksi, jelas Presiden Jokowi, diharapkan masyarakat dapat hidup rukun dan harmonis.
"Masyarakat harus menjaga, melestarikan serta mengembangkan identitas budaya lokal serta nilai dan masyarakat di Kalimantan Timur," tambahnya.
Sehingga perlu dibangun secara bersama menyangkut pentingnya kesadaran sikap saling menghormati dan menghargai, lanjut Jokowi, yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika sebagai kekuatan membentuk harmoni kebersamaan serta kesatuan bangsa.
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan pelestarian kebudayaan merupakan salah satu faktor utama yang harus dilakukan dalam pembangunan dan perkembangan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia bernama Nusantara.
Merawat kebudayaan yang ada harus dilakukan secara berkesinambungan, kata dia, jangan sampai tergerus budaya asing, artinya kekuatan karakter budaya di Indonesia penting untuk diperhatikan dan dirawat secara bersama-sama.
"Kami apresiasi Festival Harmoni Budaya Nusantara di Kecamatan Sepaku , sebagai pengingat beragam etnis dan budaya di Indonesia," ujarnya.
Etnis serta budaya di Indonesia sangat beragam dan majemuk, ada sekitar 714 suku yang tersebar di wilayah Indonesia, sehingga keharmonisan dan kesatuan bangsa sangat penting sebagai kekuatan negara Indonesia.
Berbagai suku itu merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang harus menjadi satu kesatuan untuk menjaga Negara kesatuan Republik Indonesia, demikian Presiden Jokowi.