Jumlah total rumah sakit di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 58 rumah sakit terdiri dari rumah sakit umum sebanyak 45 rumah sakit dan rumah sakit khusus ada 13. Dari jumlah tersebut 16 rumah sakit diantaranya belum terakreditasi dan 42 yang sudah terakreditasi.
"Akreditasi rumah sakit adalah penilaian mutu layanan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga independen yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kalimantan Timur dr Ronny Setiawati di Samarinda, Jumat.
"Akreditasi rumah sakit adalah penilaian mutu layanan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga independen yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kalimantan Timur dr Ronny Setiawati di Samarinda, Jumat.
Ia menyebutkan, ada enam lembaga yang menjadi asesor akreditasi rumah sakit, yaitu Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Kedokteran Indonesia (LAM-PTKes), Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Keperawatan Indonesia (LAM-PPNI).
Kemudian, lembaga asesor lainnya yakni Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia (LAM-PKM), Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Gigi Indonesia (LAM-PG), dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Farmasi Indonesia (LAM-PF).
Ronny menjelaskan hasil laporan penilaian survei akreditasi rumah sakit kemudian diserahkan kepada Kementerian Kesehatan untuk memberikan hasil output berupa kategori akreditasi rumah sakit.
Menurutnya ada empat kategori akreditasi rumah sakit, yaitu Paripurna, Utama, Madya, dan Dasar. Tidak ada kategori tidak terakreditasi. Tujuan akreditasi rumah sakit adalah untuk menjamin bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit sudah sesuai dengan standar dan bermutu,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa akreditasi rumah sakit juga merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan insentif dari pemerintah pusat maupun daerah.
Ronny berharap semua rumah sakit di Kaltim bisa segera terakreditasi dan meningkatkan mutu layanan kesehatannya.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperbaiki fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Ibu Kota Negara (IKN) yang sedang dibangun di Kaltim,” tuturnya.(Adv)