Jakarta (ANTARA) - Keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur akan mengakselerasi sektor residensial, perkantoran hingga perdagangan, kata salah satu pengembang properti di Indonesia.
"Keberadaan IKN akan semakin mengakselerasi sektor residensial, perdagangan, dan perkantoran di wilayah ini," kata Chief Executive Officer (CEO) The Premiere Hills Paul Christian, dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Paul menuturkan permintaan terhadap properti diproyeksikan meningkat drastis seiring dengan progres pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
"Tingginya populasi di wilayah Kalimantan Timur akan mendorong permintaan terhadap hunian di IKN dan kota–kota penyangga, salah satunya Samarinda," tuturnya.
Kesigapan dan keseriusan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur dasar di Kalimantan Timur secara otomatis akan mempengaruhi jumlah populasi yang diharapkan akan terus meningkat di IKN. Wilayah Samarinda dapat menjadi tujuan investasi baru sebagai kota bisnis dan pariwisata di Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), IKN diproyeksikan akan memiliki populasi mencapai 1,9 juta jiwa pada 2045. Hal tersebut juga diikuti tingginya permintaan terhadap properti di Kalimantan Timur yang direfleksikan dengan terus tumbuhnya harga properti di Samarinda.
Mengacu pada Survei Harga Properti Residensial Triwulan II-2023 yang dipublikasikan Bank Indonesia, kenaikan harga properti residensial di Samarinda sebesar 1,18 persen atau tumbuh 0,16 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Terus naiknya harga properti di Samarinda tentunya tidak dapat dipisahkan dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada kuartal II-2023 mencapai 6,84 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan dengan kuartal II-2022 yang hanya mencapai 3,62 persen.
Secara regional, kinerja ekonomi Kalimantan Timur merupakan yang tertinggi dibandingkan empat provinsi lain dengan kontribusi sebesar 47,14 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan. Kinerja ekonomi Kalimantan Timur juga lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,12 persen pada Kuartal II-2023.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mengajak para pengembang perumahan untuk segera berinvestasi dalam proyek pembangunan perumahan di IKN Nusantara.
Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur mengatakan ke depan kebutuhan hunian untuk masyarakat maupun para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah tugas ke IKN jumlahnya cukup besar.
Selain pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), pemerintah juga akan terus mengembangkan sejumlah wilayah untuk hunian di IKN. Hal itu diharapkan bisa memacu semangat pengembang untuk bisa turut membangun IKN di masa mendatang.
Berdasarkan data Otorita IKN, KIPP IKN Nusantara terdiri dari Sub-Wilayah Pengembangan (Sub-WP 1A) dengan total luas lahan 2.876 hektare, Sub-WP 1B dengan total luas lahan 2.037 hektare, dan Sub-WP 1C 1.758 hektare.
Sub-WP 1A KIPP diperuntukkan sebagai government core activity, sedangkan Sub-WP 1B dan 1C KIPP lahannya bersifat mixed use sehingga bukan hanya untuk pembangunan kantor pemerintahan melainkan juga untuk bangunan-bangunan non pemerintahan termasuk mal dan sekolah.