Samarinda (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mahakam Ulu (BPBD Mahulu), Kalimantan Timur, menyiagakan satu regu dengan 16 personel demi keamanan bersama sekaligus antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring prakiraan musim kemarau.
"Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau di Kalimantan Timur dimulai kisaran akhir Juni - awal Juli, sehingga kami bersiap terhadap dampaknya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Mahulu Agus Darmawan dihubungi dari Samarinda, Sabtu.
Setidaknya terdapat tiga regulasi yang mengatur larangan pembakaran hutan dan lahan secara sengaja untuk tujuan pembukaan atau pengolahan lahan, yakni Undang-Undang (UU) Nomor 41/1999 tentang Kehutanan.
Kemudian UU Nomor 32 tahun 2009 tentang PPLH (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup), lantas UU Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan.
Baca juga: Tim Karhutla Mahakam Ulu dirikan pos pantau di sejumlah titik rawan
Pembakaran hutan dan lahan berdasarkan UU tersebut merupakan pelanggaran hukum, sehingga pelaku dapat dikenakan sanksi pidana dan denda, sehingga masyarakat harus waspada.
Ia melanjutkan, BMKG memprakirakan musim kemarau tahun ini akan lebih panas ketimbang tahun-tahun sebelumnya, sehingga akan banyak daun, ranting dan lainnya yang kering sehingga rawan terbakar.
Untuk itu , pihaknya terus melalukan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial untuk menghindari pembakaran saat mengelola lahan, karena karena sisi pembukaan maupun pengelolaan lahan yang dibakar menyebabkan dampak negatif.
Sejumlah dampak negatif tersebut antara lain terjadinya polusi udara, meningkatkan pemanasan global, berpotensi membakar ke lahan lain atau memicu karhutla, dan lahan menjadi tidak subur karena mikroorganisme penyubur tanah menjadi mati.
Baca juga: Damkar Paser optimalkan MPA antisipasi Karhutla
Sedangkan jika sisa pengelolaan lahan yang tidak dibakar, namun ditumpuk atau ditimbun di tanah justru akan menguntungkan petani, karena akan bisa menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman
"Selain sosialisasi ke masyarakat agar berhati-hati dalam membakar ladang karena akan mudah memicu karhutla, kami juga memberikan imbauan agar selalu waspada tentang bahaya karhutla," kata Agus.