Komandan Dermaga Mahakam Ulu Sungai Kunjang Kota Samarinda Pabbenteng menyatakan transportasi sungai menggunakan kapal di alur Sungai Mahakam lebih didominasi penumpang yang datang dari Kabupaten Kutai Barat (Kubar) tujuan Kota Samarinda, dibanding penumpang dari Samarinda menuju Kubar.
"Sampai saat ini jumlah penumpang yang datang dari Kubar ke Samarinda lebih mendominasi dari pada yang berangkat ke daerah Hulu Mahakam," ujar Pabbenteng di Samarinda, Jumat.
Ia menyebutkan, berdasarkan data penumpang per hari ini (Jumat), penumpang kapal sungai dari Kubar dan tiba di Samarinda sebanyak 248 orang, sedangkan yang berangkat dari Samarinda hanya 76 penumpang.
Penumpang yang tiba di dermaga Samarinda menggunakan dua buah kapal, yakni KM Karya Utama 77G mengangkut sebanyak 165 penumpang dari Melak, Kabupaten Kutai Barat dan KM Berkah Hikmah A10 mengangkut 83 penumpang dari Long Bagun.
Sedangkan penumpang kapal yang berangkat dari Samarinda ke Kabupaten Kubar hanya satu kapal, yakni KM Putra Mahakam Indah 2 dengan 76 penumpang dan satu ton barang angkutan yang berlayar ke Kecamatan Melak.
"Jumlah penumpang yang datang ke Samarinda lebih mendominasi atau lebih banyak kemungkinan karena Samarinda menjadi tempat transit bagi pemudik yang akan melanjutkan perjalanan ke kota, terminal, bandara, atau pelabuhan laut," kata Pabbenteng.
Ia mengemukakan, bahwa untuk seluruh tiket kapal sudah terjual habis hingga lebaran. Baik itu kapal dari Samarinda menuju Kutai Barat maupun sebaliknya. Adapun untuk tempat penumpang kapal pada lantai 2, pengambilan tempat dilakukan pada hari itu juga, yang datang lebih dulu maka mendapatkan tempat duluan.
Pabbenteng menyarankan kepada para calon penumpang agar membeli tiket, tiga hari sebelum keberangkatan. Harga tiket sendiri bervariasi, tiket Samarinda-Melak maupun sebaliknya untuk lantai 1 per orang dihargai sekitar Rp200 ribu dan lantai 2 sekitar Rp180 ribu.
Sedangkan Samarinda - Mahakam Ulu tiket berkisar Rp450 ribu di lantai satu dan sekitar Rp390 ribu untuk lantai dua, sedangkan untuk barang berupa sepeda motor dihargai sama dengan satu orang di lantai satu.
Ia menambahkan, sebelum kapal diberangkatkan terlebih dilakukan pemeriksaan kelengkapan kapal seperti pelampung, APAR dan mesin pompa. Hal itu untuk menjaga keselamatan dan keamanan para penumpang.
"Yang menjadi perhatian adalah bagian bawah kapal, jika terjadi kebocoran dengan lobang yang besar maka kapal tidak diperbolehkan untuk berangkat. Sedangkan untuk rembesan pada dinding kapal dianggap wajar karena kapal tersebut merupakan kapal kayu," ujar Pabbenteng.