Samarinda (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Abdul Khaliq mengajak seluruh masyarakat bijak dalam berbelanja selama bulan suci Ramadhan dengan membeli keperluan barang secukupnya.
"Jika berbelanja berlebihan dapat berdampak pada inflasi atau barang serupa menjadi naik harga,"ungkap Abdul Khaliq di Samarinda, Rabu.
Abdul Khaliq mengaku sangat mendukung program Pemerintah Provinsi Kaltim bersama Perwakilan Bank Indonesia dengan melibatkan para ulama dalam program pengendalian inflasi di daerah melalui Program Ulama Peduli Inflasi (UPI).
"Berbelanja secara berlebihan dapat memicu terjadinya inflasi dan kenaikan harga yang berdampak pada turunnya daya beli masyarakat tingkat bawah, sehingga bagi warga yang memiliki banyak uang tetap diimbau tidak berlebihan belanja agar harga tidak naik," jelasnya.
Abdul mengatakan Program Ulama Peduli Inflasi ini merupakan program edukatif, bersifat mendidik dan membina masyarakat dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri agar tidak berlebihan belanja guna menekan inflasi.
Bagi pedagang dan distributor, ia mengingatkan untuk tidak menimbun barang dan menaikkan harga, karena semua pihak harus sama-sama menjaga agar tidak terjadi inflasi.
Ia mengharapkan momentum Ramadhan inj bisa dimanfaatkan para ulama, da'i dan penyuluh agama untuk mengajak masyarakat menunaikan kewajiban untuk memberikan zakat, infaq dan shodaqoh.
Zakat, infaq dan shodaqoh sebagai salah satu cara menanggulangi kemiskinan yaitu dengan adanya dukungan dari orang yang mampu mengeluarkan hartanya untuk diberikan pada yang membutuhkan.
"Semoga berbagai upaya yang dilakukan dapat mewujudkan inflasi di Kaltim tetap stabil, rentan, kendali dan menjadi provinsi yang aman," tuturnya.
Kemenag Kaltim ajak masyarakat bijak berbelanja saat Ramadhan
Rabu, 29 Maret 2023 21:47 WIB
Jika berbelanja berlebihan dapat berdampak pada inflasi atau barang serupa menjadi naik harga