Tana Paser (ANTARA Kaltim) – Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser berhasil menemukan dua jasad korban tewas akibat tenggelam di Sungai Kandilo pada Kamis kemarin.
Kepala BPBD Paser Sudianto mengatakan, kedua bocah yang tewas tenggelam adalah Andik Hariyadi (14) dan Akmal Imam Zikri, (11).
"Keduanya warga Jalan Anden Oko Gang Candra Tana Paser," kata Sudianto, Jumat di Tana Paser.
Menurut dia, kedua jasad korban itu ditemukan setelah tim BPBD melakukan pencarian selama 19 jam.
Pencarian ini juga melibatkan personil Polres Paser, TNI dan tim SAR kabupaten serta dibantu warga.
Peristiwa naas itu bermula saat kedua korban bersama teman-temannya hendak mandi di Sungai Kandilo.
Andika, salah satu korban tiba -tiba terjun pertama kali ke sungai, namun korban langsung terbawa arus.
Melihat Andika tenggelam, Akmal yang dikenal pandai berenang berusaha menolong.
Namun nahas, tubuhnya yang kecil ikut ikut terseret arus hingga ke dalam pusaran. Tubuh, bocah kelas 5 SD itu tak lagi muncul ke permukaan.
Lima belas jam kemudian, jasad Andik berhasil ditemukan pertama kali di lokasi 50 meter. Dari pelabuhan bongkar muat Desa Senaken sekitar pukul 03.45 Jumat dinihari.
Berselang 19 jam kemudian, pencarian tim SAR kembali membuahkan hasil setelah berhasil mengevakuasi jasad Akmal yang mengapung di titik 2 kilometer hilir Sungai Kandilo, Desa Rantau Panjang.
Menurut Sudianto minimnya peralatan, tingkat kekeruhan air serta derasnya arus menjadi kendala utama proses pencarian.
"Pandangan dalam air nol persen karena sangat keruh. Karena kekurangan peralatan memadahi tersebut, terpaksa mkami gunakan cara manual dengan memakai batang duri rotan untuk melakukan penyisiran," katanya.
.
Kendala lainnya, kata dia adalah kekurangan peralatan yang memadai.
"Hanya satu perahu yang kami miliki, itupun bantuan dari swasta. Perahu karet yang ada tidak dapat dipergunakan karena kondisinya sudah uzur dan bocor,†katanya. (*).