Samarinda (ANTARA Kaltim)- Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong pengembangan industri hilir agar produksi peternakan di daerah mampu dipasarkan luas dan menyehatkan konsumen setelah diolah menjadi berbagai makanan dari hasil ternak.
"Banyak hal yang terus kami lakukan terkait upaya pengembangan industri hilir agribisnis peternakan, seperti pembinaan penanganan pascapanen, pengolahan, dan sistem pemasarannya," ujar Kepala Disnak Kalimantan Timur (Kaltim) Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.
Saat ini, katanya, usaha pengolahan hasil peternakan di Kaltim umumnya masih berupa industri kecil (home industry), seperti telur asin, telur asin panggang, keripik usus ayam, keripik ceker ayam, kerupuk rambak, abon sapi, ayam bumbu, bakso, dan lainnya.
Industri skala kecil tersebut dinilainya sangat rentan perkembangannya karena modal kecil, pangsa pasar kecil, dan mutu produksi relatif rendah akibat teknologi pengolahan yang masih seadanya.
Melalui pengembangan dan pembangunan industri hilir agribisnis peternakan, diharapkan dapat meningkatkan dan memberdayakan pelaku agribisnis, agar mampu mengakses teknologi pascapanen, pengolahan hasil, dan jaringan pasar.
Kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan industri pengolahan hasil ternak di perdesaan, dalam upaya meningkatkan daya saing, nilai tambah peternakan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kemudian untuk meningkatkan volume, nilai, keragaman produk olahan hasil peternakan, meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk olahan peternakan dalam negeri, dan meningkatkan jaringan pasar.
Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai itu semua, di antaranya melakukan ekspos atau promosi untuk meningkatkan daya serap pasar dan menarik investor agar berminat menanamkan modalnya di bidang peternakan.
Pemerintah juga memberikan fasilitas permodalan bidang peternakan, baik melalui APBD Kaltim maupun melalui lembaga keuangan lain seperti perbankan.
Pemerintah juga memfasilitasi sarana dan prasarana penanganan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil, termasuk kesehatan masyarakat veteriner, antara lain pasar ternak, rumah pemotongan hewan, rumah pemotongan unggas, outlet penjualan daging higienis.
Termasuk peralatan pengolahan hasil ternak yang meliputi penggilingan maupun mesin pencetak bakso, pembangunan pabrik pakan skala kecil, instalasi biogas, dan berbagai kegiatan hilir lainnya terkait peternakan. (*)