Samarinda (ANTARA) - Ekspor minyak dan gas (migas) dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada September 2021 hanya untuk dua negara, ke China dan Singapura dengan total senilai 166,14 juta dolar AS.
"Rinciannya adalah ekspor migas ke China mencapai 158,74 juta dolar AS, kemudian ekspor migas ke Singapura senilai 7,40 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Selasa.
Sedangkan untuk ekspor nonmigas, ada beberapa negara yang disasar oleh Kaltim, namun tujuan utama ekspor nonmigas terbesar adalah ke China, Philipina, dan India yang masing-masing mencapai 779,77 juta dolar, 239,45 juta dolar, dan 229,62 juta dolar .
Peranan ketiga negara tersebut dalam ekspor nonmigas Provinsi Kaltim mencapai 55,94 persen terhadap total ekspor nonmigas pada September 2021.
Menurutnya, nilai ekspor Provinsi Kaltim pada September 2021 mengalami penurunan 1,84 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari 2,44 miliar dolar 2 ,40 miliar dolar AS.
Penurunan ekspor pada Agustus 2021 disebabkan oleh turunnya nilai ekspor komoditas keduanya, yakni nilai ekspor migas sebesar 166,14 juta dolar atau turun 13,39 persen, kemudian ekspor nonmigas turun 0,86 persen.
"Penurunan nilai ekspor terbesar pada September terjadi pada barang industri dengan penurunan mencapai 18,27 persen. Sedangkan kenaikan terbesar terjadi pada ekspor barang pertanian dengan kenaikan 816,70 persen," katanya.
Jika dibandingkan dengan Agustus 2021, lanjutnya, beberapa golongan barang mengalami penurunan nilai ekspor pada September 2021, yakni penurunan nilai ekspor terbesar yang terjadi pada golongan barang aneka produk kimia yang turun 53,84 persen.
Kemudian penurunan nilai ekspor komoditas pupuk dan bahan kimia sebesar 22,54 persen, dan golongan barang lemak serta minyak sebesar 20,22 persen.
Dari sisi negara tujuan, persentase penurunan nilai ekspor nonmigas terbesar pada September jika dibandingkan dengan Agustus 2021 terjadi pada nilai ekspor ke Vietnam, Tiongkok, dan Thailand yang masing-masing mencapai 49,40 persen, 26,87 persen, dan 4,56 persen .
Sedangkan persentase terbesar kenaikan nilai ekspor nonmigas terjadi pada nilai ekspor ke Bangladesh, Philipina dan Taiwan masing-masing naik 190,15 persen 70,96 persen, dan 59,04 persen.