Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung gelaran Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) XI sebagai upaya meningkatkan kembali gairah sektor ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pihaknya terus mendukung setiap pelaksanaan kegiatan yang memberikan ruang bagi perkembangan desain dan seni, sehingga dapat memperkaya daya tarik wisata serta menggerakkan perekonomian daerah.
“ICAD menjadi sumber inspirasi dan wawasan bagi kita semua. Saya berharap melalui acara ini para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia dapat melihat lebih dekat serta mengapresiasi kekayaan seni dan desain Nusantara,” ujarnya secara virtual dalam pembukaan ICAD XI sebagaimana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menparekraf meminta platform ICAD dimanfaatkan untuk memajukan sektor ekonomi kreatif di Indonesia karena sektor ini secara potensial dapat berkembang sehingga mampu memberikan manfaat dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan menyejahterakan masyarakat.
ICAD merupakan pameran yang menginisiasi kolaborasi industri desain, seni, teknologi, hiburan, dan perhotelan, dengan melibatkan desainer interior, desainer grafis, fotografer, videografer, scenographers, pelukis, pematung, sutradara film, dan banyak kreator lainnya.
Ajang ini telah menjadi pameran berskala besar yang mempromosikan desain dan seni kontemporer di Indonesia.
Pameran ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober-28 November 2021 yang mengusung tema “publik” di GrandKemang Hotel Jakarta, Jakarta, yang dapat diakses juga secara daring melalui website resmi https://www.arturaicad.com.
Pagelaran ICAD XI disebut tak hanya akan berlangsung di venue utama (Grandkemang Hotel Jakarta), tetapi juga berbagai venue dan brand yang dikurasi di #KEMANG12730 untuk merayakan desain dan seni yang unik dan khas Jakarta Selatan. Juga, akan menampilkan berbagai kegiatan publik secara fisik maupun virtual sebagai upaya untuk memperkuat pengalaman ini.
ICAD juga bermitra dengan platform internasional bergengsi, seperti Milan SuperDesign Show, La Biennale di Venezia, dan London Design Biennale, dalam hal kurasi serta menampilkan seni maupun desain Indonesia kepada dunia.
Dalam pelaksanaan acara ini, akan dikonsentrasikan ke dalam beberapa kategori. Yaitu In Focus (seniman dan desainer terkemuka dari Indonesia yang diundang), Artis Tamu (seniman dan desainer internasional yang diundang), Next Gen (seniman muda inovatif yang diundang), dan Open Submission.
Steering Committee ICAD XI Diana Nazir menyatakan pandemi telah berdampak besar bagi kehidupan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehingga terdapat tantangan untuk beradaptasi dan berubah.
“Cara kita bekerja, berkomunikasi, membuat pilihan, dan mencari informasi telah berubah, sebagian besar karena kesediaan kita untuk mengadopsi berbagai alat dan layanan digital baru. Di masa yang akan datang, COVID-19 tidak akan menghilangkan nilai dari pameran tatap muka, melainkan menimbulkan berbagai cara baru untuk mempresentasikannya dengan lebih kreatif,” tutur dia.
Dalam Pembukaan ICAD di GrandKemang Jakarta, hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Komisaris Utama Holding BUMN Pariwisata Triawan Munaf, Komisaris Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Ricky Pesik, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Roslan Perkasa Roeslani, serta Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti.