Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) dan petugas pencacah pertanian di Kalimantan Timur menggelar apel siaga dan ikrar untuk menyukseskan Sensus Pertanian 2013, di antara isi ikrar adalah menjunjung kejujuran dalam pendataan.
"Apel siaga Sensus Tani (ST 2013) ini merupakan kegiatan yang kami gelar sebagai gerakan moral untuk memotivasi semangat, menyatukan langkah, dan membulatkan tekad guna menyukseskan ST 2013," ujar Kepala BPS Perwakilan Kaltim Johny Anwar di Samarinda, Jumat.
Sensus Pertanian akan digelar selama satu bulan penuh, yakni mulai 1 hingga 31 Mei 2013 dengan kegiatannya disebar ke 14 kabupaten dan kota di provinsi itu.
Dalam tanggal tersebut, katanya, digambarkan BPS dalam bentuk siaga satu karena di saat itu akan penuh ketegangan dan kekhawatiran.
Situasi siaga satu versi BPS itu karena dalam tahapan itu kredibilitas dan masa depan BPS dipertaruhkan, sehingga semua petugas harus bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya.
Hal ini terjadi lantaran data pertanian dalam arti luas hasil pengolahan BPS, akan dijadikan rujukan pemerintah dan pihak lain untuk perencanaan pembangunan di masa mendatang, terutama untuk pengembangan pertanian dalam arti luas.
Guna memperoleh hasil maksimal, maka sebelum petugas lapangan melakukan sensus, maka BPS Kaltim melakukan pelatihan lebih dulu, baik pelatihan untuk instruktur daerah maupun pelatihan untuk petugas pencacah di lapangan.
Pelatihan untuk instruktur daerah dari 14 kabupaten dan kota akan digelar di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Samarinda selama dua kali, yakni pada 10 hingga 13 Maret 2013 dan pada 14 hingga 17 Maret 2013.
Sektor pertanian dalam arti luas yang akan didata BPS dalam ST 2013 antara lain perusahaan pertanian, pelaku atau rumah tangga pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, nelayan, dan rumah tangga yang penghasilannya dari sektor pertanian/kehutanan.
"Ada satu yang menjadi kebanggaan BPS terkait rencana sensus pertanian, yakni adanya apresiasi dari Bapak Presiden SBY sehingga beliau direncanakan menyampaikan pidato kenegaraan sehari sebelum pelaksanaan sensus pertanian," ujar Johny. (*)