Nunukan (ANTARA Kaltim) - Gudang rumput laut yang dibangun di Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, berkapasitas kurang lebih 100 ton.
"Kapasitas itu dianggap masih kurang dibandingkan produksi rumput laut petani khususnya di Pulau Nunukan yang mencapai Rp600 ton lebih setiap bulan," kata Ketua Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokkan) Rumput Laut Kabupaten Nunukan Habir, Minggu.
Ia mengatakan, gudang yang dibangun di atas lahan seluas 15 x 22,5 meter dengan menggunakan APBN 2012 tersebut belum mampu menampung seluruh produksi petani sehingga dibutuhkan gudang pada setiap kecamatan.
Menurut dia, gudang tersebut semata-mata untuk penampungan rumput laut sebelum dipetikemaskan, dan tidak dilengkapi area pengeringan.
"Gudang tersebut hanya untuk penampungan, bukan untuk pengeringan. Tetapi kemungkinan akan dilengkapi tempat pengeringan dalam gudang berupa "para-para" yang berkapasitas kecil," ujar Habir.
Pembangunan penampungan ini, lanjut Habir, sebagai jawaban dari keluhan petani selama ini bahwa rumput laut yang telah dikeringkan dan telah dikemas dalam karung tidak memiliki penampungan sehingga dapat menyebabkan kerusakan sebelum diangkut.
Habir juga menyatakan, untuk mengantisipasi kesulitan yang dialami petani rumput terkait penampungan tersebut, pihaknya mengusulkan agar dibangun gudang pada setiap sentra budidaya rumput laut seperti di Kecamatan Sebatik Barat dan Kecamatan Nunukan.
Usulan itu mendapat tanggapan dari Pemkab Nunukan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang kembali mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat melalui APBN 2013 sebesar Rp900 juta untuk pembangunan gudang yang sama di Kecamatan Sebatik.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Kabupaten Nunukan Suaedi sebelumnya menyampaikan bahwa pada 2013 Pemkab Nunukan kembali mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat berupa dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp900 juta untuk pembangunan gudang rumput laut di Kecamatan Sebatik.
"Pada 2014 diprogramkan pembangunan rumput laut di Kecamatan Nunukan (Pulau Nunukan)," katanya. (*)