Paser (ANTARA) - Kepala Badan Pertanahan (BPN) Kabupaten Paser Zubaidi mengatakan hingga tahun 2021 sebanyak 90.052 bidang tanah telah bersertifikat.
Menurutnya, Kabupaten Paser memiliki luas wilayah 11.603, 94 kilometer persegi, dimana dari 173.584 bidang tanah yang ada, baru 90.052 bidang tanah yang telah bersertifikat atau sekitar 51 persen.
“Artinya sekitar 51 persen yang telah bersertifikat dan 42 persen belum bersertifikat,” kata Zubaidi dalam sambutannya saat penyerahan sertifikat tanah di Kecamatan Long Kali, Kamis (5/8)
Zubaidi menerangkan saat ini Badan Pertanahan Nasional gencar melakukan pengukuran dan pendaftaran tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang ditargetkan rampung pada 2030.
Menurutnya pada tahun 2021 BPN Paser menargetkan 6.500 peta bidang tanah dengan jumlah sertifikat sebanyak 4.345 dokumen tersebar di 10 kecamatan.
Program PTSL kata Zubaidi merupakan kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali secara serentak meliputi semua objek tanah baik perorangan, tanah negara, atau tanah perusahaan dan badan hukum. Tujuannya mengadministrasikan tanah-tanah, mengurangi sengketa tanah.
“Sehingga tidak terjadi lagi nanti sengketa tanah baik perorangan, tanah milik perusahaan, dan tanah pemerintah. Baik sengketa kepemilikan maupun sengketa batas.
Zubaidi menilai jika program PTSL ini berhasil, artinya seluruh tanah di desa akan bersertifikat dan tidak akan ada lagi persoalan tanah di kemudian hari.
“Oleh karena itu pemerintah berkewajiban menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh indonesia dalam rangka menjamin kepastian hukum,sesuai yang diamanatkan dalam UUD 1945 , bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat,” ujar Zubaidi. (ADV)